Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Perjanjian Saragosa

Kompas.com - 23/04/2022, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Namun, di Perjanjian Tordesillas, tidak ada garis bujur yang disepakati di Timur, yang mengakibatkan Portugis dan Spanyol berebut wilayah Maluku.

Dampak dari Perjanjian Saragosa adalah Spanyol harus meninggalkan Maluku dan fokus berkegiatan di Filipina.

Baca juga: Perlawanan Maluku terhadap Portugis

Portugis tetap berdagang di Maluku

Dampak perjanjian Saragosa selanjutnya adalah wilayah Portugis membentang dari Brasil ke timur hingga Kepulauan Maluku. Daerah di sebelah barat garis Saragosa juga berada di bawah kendali Portugis.

Karena Portugis lebih dulu menemukan Maluku sebelum Spanyol, maka Portugis diizinkan untuk tetap melakukan aktivitas perdagangannya di sana.

Pada akhirnya, Spanyol pergi meninggalkan Maluku dan Portugis bisa kembali memonopoli perdagangan di sana.

Baca juga: Dampak Perlawanan Maluku terhadap Portugis

Perselisihan Spanyol dan Portugis berlanjut

Lewat Perjanjian Saragosa, diharapkan permasalahan antara Spanyol dan Portugis dapat berakhir.

Akan tetapi, pada kenyataannya tidak demikian. Spanyol tidak sepenuhnya rela dan setuju jika harus pergi meninggalkan Maluku.

Untuk merebut kembali Maluku, Spanyol meminta agar Portugis membayar kompensasi kepada Kaisar Charles V sebanyak 350 ribu dukat atau setara 100 kilogram emas murni.

Setelah dibayar, Spanyol kembali melanggar janjinya. Mereka kembali ke Maluku tanpa sepengetahuan Portugis.

Tujuannya adalah untuk mencuri rempah-rempah dan mencoba untuk merebut kekuasaan di Maluku.

Akan tetapi, pada akhirnya Portugis dan Spanyol berhasil diusir dari Maluku oleh rakyat Indonesia.

Baca juga: Perjanjian Tordesillas, Ketika Spanyol dan Portugis Membagi Dunia

Kemudian, meski Filipina tidak disebutkan dalam Perjanjian Saragosa, Spanyol secara implisit melepaskan klaimnya karena letaknya jauh di sebelah barat garis.

Namun demikian, pada 1542, Raja Charles V berniat menjajah Filipina, dengan asumsi bahwa Portugal tidak akan memprotes terlalu keras karena kepulauan ini tidak memiliki rempah-rempah.

Meskipun ia gagal, Raja Philip II berhasil melakukannya pada 1565, dengan mendirikan pos perdagangan Spanyol awal di Manila.

Seperti yang diharapkan ayahnya, hanya ada sedikit perlawanan dari Portugis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com