Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Hiroshima dan Nagasaki Menjadi Target Bom Atom AS?

Kompas.com - 22/04/2022, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Presiden Truman menyatakan bahwa sekalipun orang Jepang sangat kejam, tetapi AS tidak boleh menjatuhkan bom atom di ibu kota lama (Kyoto) maupun yang baru (Tokyo) demi kesejahteraan bersama.

Sehingga, Kyoto dicoret dari daftar target karena memiliki warisan sejarah, agama, dan budaya, sedangkan tujuan AS adalah militer.

Baca juga: Arti Penting dan Posisi Pearl Harbor bagi Jepang

Alasan pemilihan Hiroshima dan Nagasaki

Alasan Sekutu memilih Kota Hiroshima dan Nagasaki sebagai target ledakan bom adalah karena dua kota ini merupakan kota penting bagi militer Jepang.

Hiroshima merupakan markas militer Jepang, sehingga sangat tepat menjadi target utama Amerika Serikat untuk melemahkan pihak Jepang.

Selain itu, Hiroshima juga dikenal sebagai kota pelabuhan besar di Jepang.

Oleh sebab itu, pada 6 Agustus 1945, Pesawat B-29 Enola Gay AS menjatuhkan bom uranium seberat 4,4 ton yang dinamai Little Boy di Hiroshima.

Sedangkan Nagasaki sebenarnya bukan menjadi target awal dari Amerika Serikat.

Baca juga: Hiroshima dan Nagasaki, Jadi Kota Maju Setelah Tragedi Bom Atom

Setelah pidato Presiden Truman, pada 25 Juli 1945, diputuskan Kyoto dihapus dari target pengeboman Amerika Serikat dan diganti Nagasaki.

Nagasaki saat itu menjadi pangkalan militer angkatan laut dan selam Jepang yang cukup kuat.

Nagasaki dibom menggunakan bom atom plutonium yang disebut Fat Man, tiga hari setelah Hiroshima, tepatnya pada 9 Agustus 1945.

Tragedi bom atom Hiroshima dan Nagasaki menewaskan ratusan ribu jiwa, yang kemudian menandai berakhirnya Perang Pasifik.

 

Referensi:

  • Gordin, Michael D. (2007). Five Days in August: How World War II Became A Nuclear War. New Jersey: Princeton University Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com