Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Sistem Kekerabatan Patrilineal dan Matrilineal

Kompas.com - 21/04/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Indonesia dikenal dengan keberagamannya, baik dari adat, budaya, tradisi, agama, hingga bahasa.

Salah satu keragaman atau keunikan di Indonesia adalah adanya masyarakat di beberapa daerah yang kuat menganut sistem kekerabatan tertentu.

Sistem kekerabatan adalah suatu bentuk hubungan sosial yang terjadi karena keturunan atau perkawinan.

Menurut para ahli, sistem kekerabatan bisa digunakan untuk menunjukkan struktur sosial masyarakat.

Umumnya terdapat dua sistem kekerabatan di Indonesia, yaitu patrilineal dan matrilinieal.

Lantas, apa perbedaan sistem kekerabatan patrilineal dan matrilineal?

Baca juga: Suku Batak: Bahasa, Agama, Marga, dan Kebudayaan

Patrilineal

Perbedaan pertama terletak pada penarikan garis keturunannya. Sistem kekerabatan patrilineal adalah sistem keturunan yang ditarik menurut garis keturunan sang ayah.

Dalam sistem kekerabatan patrilineal, kedudukan laki-laki dianggap lebih tinggi dalam sebuah keluarga, sehingga biasanya mereka akan mengharapkan kehadiran anak laki-laki dibanding perempuan.

Selain itu, laki-laki juga memiliki banyak keutamaan serta hak yang jauh bisa diterima dalam keluarga.

Pada sistem kekerabatan patrilineal, istri akan mengikuti sistem kekerabatan suami, yang juga berlaku pada anak-anak yang dilahirkan nanti.

Dalam perkawinan, sistem kekerabatan patrilineal juga disebut perkawinan jujur, yakni seorang perempuan diberi penggantian oleh keluarga suami berupa benda atau uang, yang disebut tuhor atau tukon, yangberarti ganti.

Di Indonesia, contoh sistem kekerabatan patrilineal dapat dilihat pada suku Batak, Bali, Ambon, Asmat, dan Dani.

Baca juga: Suku-suku di Bali dan Nusa Tenggara

Matrilineal

Sistem kekerabatan matrilineal adalah sistem keturunan yang ditarik menurut garis keturunan ibu.

Dalam sistem kekerabatan matrilineal, kedudukan perempuan jauh lebih tinggi ketika menikah, sehingga suami akan mengikuti garis keturunan sang istri.

Posisi perempuan juga dianggap lebih banyak memiliki keutamaan dan peran, bahkan dalam pembagian warisan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com