Kapal Yamato pun tenggelam pada April 1945.
Bismarck adalah kapal perang Jerman buatan 1938 yang dibangun dengan pembangkit tenaga uap, yang mencakup sebanyak 12 ketel uap pemanas.
Pada 1940, kapal yang mampu menampung beban seberat 41.700 ton ini ditambahkan ke dalam angkatan laut Jerman dan diuji coba hingga mencapai kecepatan 30 knot di laut lepas.
Baca juga: Sejarah Singkat Kapal Pinisi
Pada Mei 1941, Nazi Jerman mengerahkan Bismarck untuk operasi pertama dan terakhirnya.
Bismarck menjalankan sebuah operasi bernama Rheinubung, yang menargetkan konvoi Atlantik Sekutu.
Menanggapi serangan Bismarck, Angkatan Laut Kerajaan Inggris memberi serangan balik untuk menenggelamkannya dalam Pertempuran Selat Denmark.
Sayangnya, dalam pertempuran ini, tangki bahan bakar kapal Bismarck pecah, sehingga harus membatalkan misinya dan menuju pelabuhan Perancis untuk diperbaiki.
Angkatan Laut Inggris dan pesawat pengangkutnya terus mengikuti Bismarck dan menghujani mereka dengan ratusan tembakan.
Alhasil, menjelang akhir Mei 1941, Kapal Bismarck dihabisi oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris.
Baca juga: Tokoh-tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Perang Dunia II
Musashi merupakan kapal perang kedua milik Jepang setelah Yamato, yang dianggap sebagai ancaman besar bagi Amerika Serikat, karena dirancang sedemikian rupa agar tidak terdeteksi oleh pesawat pengintai Sekutu.
Kapal ini mampu menampung berbagai macam senjata dan membawa tujuh pesawat.
Pada 1 November 1940, Musashi yang berbobot 72.800 ton dengan sekitar 2.400 awak, diluncurkan.
Pada 1942, Musashi bergabung dalam Angkatan Laut Kekaisaran Jepang, setelah lulus uji coba laut.
Untuk pertama kalinya, pada 1944, kapal ini dikirim ke Kepulauan Palau untuk membawa pasukan, amunisi, serta pasokan bahan bakar.
Setelah selesai, Musashi kembali ke pelabuhan asal. Namun, dalam perjalanannya, dicegat oleh kapal selam Amerika Serikat, yang menembakkan torpedo ke arahnya.