Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Insiden Bendera di Hotel Yamato Disebut Peristiwa Tunjungan?

Kompas.com - 25/03/2022, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Peristiwa perobekan warna biru pada bendera Belanda tercatat dalam sejarah sebagai Insiden Hotel Yamato.

Insiden Hotel Yamato terjadi di Surabaya pada 19 September 1945, yang dipicu gagalnya perundingan antara Soedirman dan WVC Ploegman untuk menurunkan bendera Belanda.

Peristiwa ini berlangsung di puncak Hotel Yamato, yang sekarang bernama Hotel Majapahit.

Namun, ada juga sebutan lain untuk insiden bersejarah ini, yaitu Peristiwa Tunjungan.

Lantas, mengapa peristiwa bendera di puncak Jotel Yamato disebut juga Peristiwa Tunjungan?

Baca juga: Insiden Hotel Yamato, Perobekan Bendera Belanda di Surabaya

Hotel Yamato ada di Jalan Tunjungan

Insiden bendera di puncak Hotel Yamato disebut juga Peristiwa Tunjungan karena lokasinya berada di Jalan Tunjungan, Surabaya.

Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan maklumat 31 Agustus 1945.

Isinya maklumat tersebut adalah, mulai 1 September 1945, bendera Merah Putih akan dikibarkan secara terus-menerus di seluruh wilayah Indonesia, tidak terkecuali Surabaya.

Pada 18 September 1945, datang para opsir Sekutu dan Belanda dari Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) ke Surabaya.

Mereka kemudian ditempatkan di Hotel Yamato, yang terletak di Jalan Tunjungan no 65, Surabaya.

Sejak saat itu, Hotel Yamato dijadikan sebagai markas Bantuan Rehabilitasi untuk Tawanan Perang dan Interniran.

Baca juga: Tugas dan Tujuan Pasukan AFNEI

Pada 19 September 1945 pukul 21.00, sekelompok orang Belanda yang dipimpin WVC Ploegman mengibarkan bendera Belanda tanpa persetujuan pemerintah daerah Surabaya.

Keesokan harinya, para pemuda Surabaya melihat bendera Belanda berkibar, yang kemudian membuat mereka marah dan menganggap Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia.

Menanggapi peristiwa ini, Wakil Residen Surabaya, Soedirman, berusaha masuk ke Hotel Yamato dengan membelah massa yang tengah berkumpul di sana.

Soedirman pun berunding bersama Ploegman, meminta agar bendera Merah Putih segera dikibarkan, termasuk di Hotel Yamato.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com