Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Hizbullah Indonesia: Pembentukan, Tokoh, dan Pemberontakan

Kompas.com - 25/03/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pada masa penjajahan, tidak hanya para tokoh nasionalis yang ikut memperjuangkan kemerdekaan, tetapi juga para kiai, pemuda Islam, dan santri dari pelosok negeri.

Peran mereka masih belum begitu terlihat ketika penjajahan Belanda. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan oleh Jepang yang menduduki Indonesia mulai 1942.

Jepang menjanjikan kemerdekaan kemudian menyatukan serta melatih para kiai dan santri dalam latihan militer. Mereka kemudian dikenal sebagai Laskar Hizbullah atau Tentara Hizbullah Indonesia.

Laskar Hizbullah adalah laskar rakyat yang terdiri dari para kiai, pemuda Islam, dan santri, pada masa perjuangan kemerdekaan.

Meski berperan besar dalam perjuangan kemerdekaan, tetapi Tentara Hisbullah pada akhirnya memiliki andil dalam beberapa pemberontakan yang terjadi di indonesia.

Baca juga: Abdul Wahid Hasjim: Masa Muda, Kiprah, dan Akhir Hidupnya

Asal-usul Laskar Hizbullah

Awal peristiwa yang membentuk Laskar Hizbullah adalah pertemuan sepuluh ulama pada 13 September 1943.

Sepuluh ulama yang juga menjadi tokoh Hizbullah Indonesia tersebut adalah KH Mas Mansyur, KH Adnan, Abdul Karim Amrullah, KH Mansur, KH Mochtar, KH Chalid, KH Abdul Madjid, KH Jacub, KH Djunaedi, dan KH Sodri.

Mereka meminta izin kepada Jepang untuk membentuk barisan guna menghalau serangan Sekutu.

Namun, permohonan itu baru disetujui oleh Jepang setahun kemudian, setelah melihat peran para kiai, santri, dan pemuda Islam yang cukup signifikan.

Kondisi ini kemudian dimanfaatkan oleh Jepang, yang terdesak Seukutu, dengan memberikan janji-janji kemerdekaan kepada mereka.

Pada akhirnya, Tentara Hizbullah dibentuk pada tanggal 8 Desember 1944 oleh Jepang sebagai pasukan cadangan PETA (Pembela Tanah Air).

Baca juga: Jibakutai, Pasukan Berani Mati pada Masa Jepang

Pemimpin Laskar Hizbullah adalah KH Zainul Arifin dengan Muhammad Roem sebagai wakilnya.

Sementara KH Mas Mansyur diangkat sebagai komandan pelatihan, ditemani Prawoto Mangkusasmito sebagai wakil.

Para santri yang sebelumnya banyak belajar tentang kitab-kitab mulai diikutsertakan dalam latihan militer.

Latihan pertama Laskar Hizbullah diikuti oleh 500 pemuda Islam, yang dilakukan di Cibarusah, Bekasi, pada Mei 1945.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com