Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Insiden Bendera di Hotel Yamato Disebut Peristiwa Tunjungan?

Kompas.com - 25/03/2022, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Namun, permintaan tersebut ditolak. Bahkan, sempat terjadi perkelahian yang menewaskan Ploegman, karena dicekik oleh pengawal Soedirman, Sidik. 

Baca juga: Jenderal Soedirman: Masa Kecil, Pendidikan, dan Perjuangannya

Sejak saat itu, pertempuran antara rakyat Surabaya dengan Sekutu menjadi lebih sengit.

Bahkan, sebagian pemuda rela naik ke atas Hotel Yamato guna menurunkan bendera Belanda, yang berhasil dilakukan.

Bendera Belanda diturunkan oleh pengawal Soedirman, Hariyono dan Kusno Wibowo. Namun, mereka tidak membawa bendera Merah Putih.

Alhasil, bendera Belanda yang memiliki triwarna (merah, putih, biru), dirobek pada bagian biru sehingga menyisakan warna merah putih.

Mereka kemudian menaikkan bendera merah putih hasil robekan tersebut sembari meneriakkan "Merdeka!"

Untuk mengakhiri pertempuran, pihak Indonesia melakukan berbagai upaya, seperti gencatan senjata, tetapi gagal. Pertempuran di Surabaya baru dapat diakhiri pada 10 November 1945.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com