Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Tugu Australia di Balikpapan

Kompas.com - 07/03/2022, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber

KOMPAS.com - Tugu Australia merupakan monumen yang dibangun pada 1945 oleh Pemerintah Australia di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Monumen ini didirikan untuk mengenang jasa para tentara Australia yang bertempur melawan Jepang dalam Pertempuran Balikpapan pada Juli 1945.

Tugu Australia terletak di Kecamatan Balikpapan Kota, tepatnya di Jalan Sudirman, di depan Lapangan Merdeka.

Di tugu ini tercatat nama-nama pasukan Australia dan Selandia Baru yang berusaha mengamankan beberapa wilayah di Kalimantan Timur dari cengkeraman Jepang.

Baca juga: Pertempuran Kalimantan (1941-1942)

Sejarah adanya Tugu Australia

Pada awal 1942, Jepang sudah menguasai salah satu wilayah di Kalimantan, yakni Balikpapan.

Alasan Jepang menguasai Kalimantan karena wilayahnya strategis dan memiliki banyak simpanan minyak bumi.

Jepang membutuhkan cadangan minyak bumi tersebut untuk memenuhi kebutuhan perang mereka selama Perang Dunia II berlangsung.

Sejak Mei hingga Agustus 1945, pasukan Australia datang dan berusaha mengamankan Kalimantan dari Jepang.

Bulan Juli 1945, pasukan Australia mengirimkan pasukan amfibi yang merupakan gabungan dari kekuatan darat, laut, dan udara.

Pasukan tersebut menyerang Jepang di pantai selatan Kota Balikpapan.

Baca juga: Tugu Proklamasi, Monumen Peringatan Kemerdekaan Indonesia

Sebanyak 33.000 tentara Australia diterjunkan ke medan pertempuran guna menyerang sekitar 3.000 pasukan Jepang.

Selain itu, pihak Sekutu juga mengebom pertahanan Jepang, sehingga Balikpapan berhasil dikuasai, disusul dengan penaklukan dua lapangan terbang di pantai timur pada 9 Juli 1945.

Sekitar selama dua minggu, pertempuran di sisi utara dan barat terus berlanjut dengan sangat sengit.

Pasukan Jepang yang ada di tempat perlindungan berusaha menahan gerakan pasukan Australia.

Pertempuran di Balikpapan dapat dikatakan sebagai salah satu operasi besar terakhir selama Perang Dunia II yang cukup kontroversial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com