Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Ada Banyak Bangunan Berbentuk Kelamin?

Kompas.com - 09/02/2022, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di seluruh penjuru dunia, terdapat ekspresi arsitektur yang kaya akan perpaduan antara budaya dan gaya hidup, juga unsur-unsur kuno dan modern.

Arsitektur di dunia yang begitu kaya merupakan perwujudan kepercayaan, kondisi sosial ekonomi dan politik, serta seni dan budaya yang terus berproses.

Salah satu wujud arsitektur yang unik adalah Arsitektur Phalik (Phallic), yang secara sadar atau tidak sadar merepresentasikan bentuk kelamin manusia, terutama kelamin laki-laki.

Beberapa contoh bangunan terkenal di dunia yang berbentuk menyerupai kelamin laki-laki adalah Gedung Torre Agbar di Spanyol, Vendome Column di Perancis, dan Monumen Colonna Mediterranea di Malta.

Lantas, mengapa ada banyak bangunan di dunia yang berbentuk kelamin?

Baca juga: Sejarah Menara Pisa

Sejarah

Bentuk Arsitektur Phalik telah digemari sejak periode Mesir Kuno dan Yunani, di mana alat kelamin dan seksualitas mendapat perhatian tersendiri.

Salah satu dewa yang disembah oleh masyarakat Yunani adalah Dewa Priapus, yang diyakini sebagai dewa kesuburan dan biasanya diwujudkan dalam bentuk lingga raksasa berbentuk menyerupai kelamin laki-laki.

Dari situlah, arsitektur berbentuk menyerupai kelamin laki-laki menjadi dipuja karena dianggap sebagai perwujudan dari kesuburan dan kekuasaan, sama halnya seperti alat vital manusia.

Dalam perkembangannya, bangunan berbentuk kelamin pun banyak didirikan di berbagai negara, karena adanya pandangan yang menganggap bahwa alat vital manusia merupakan lambang dari kesuburan dan kesuksesan.

Selain itu, bentuk bangunan kelamin menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa pun yang melihatnya.

Di Indonesia sendiri, sejumlah ukiran berbentuk menyerupai kelamin laki-laki tertempel di banyak situs sejarah.

Baca juga: Relief Candi Borobudur: Susunan dan Maknanya

Salah seorang sosiolog Perancis, Henri Lefebvre, berpendapat bahwa bangunan yang menyerupai kelamin secara metafora melambangkan kekuatan, kesuburan pria, dan maskulinitas.

Setelah banyak melakukan riset, Henri juga menemukan bahwa tujuan dari tampilan alat vital yang ditonjolkan adalah sebagai kebutuhan untuk menyampaikan kesan otoritas bagi setiap orang yang melihatnya.

Contoh bangunan berbentuk kelamin

Menara Pisa di Italia.SHUTTERSTOCK Menara Pisa di Italia.

Menara Pisa

Salah satu bangunan termasyur di dunia yang bentuknya menyerupai kelamin adalah Menara Pisa yang ada di Pisa, Italia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com