Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Periodisasi Sejarah Indonesia Ditinjau dari Sistem Mata Pencarian

Kompas.com - 02/02/2022, 09:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kehidupan peradaban manusia akan selalu berkembang seiring berjalannya waktu.

Selain itu, manusia pasti akan mengalami perkembangan dalam berpikir serta memafaatkan apa yang ada di sekitarnya.

Hal itu terbukti dalam perjalanan sejarah manusia dari zaman prasejarah hingga zaman sejarah.

Oleh para ahli sejarah, setiap perubahan itu dikelompokkan ke dalam beberapa periodisasi.

Periodisasi sejarah Indonesia jika ditinjau dari sistem mata pencarian adalah masa berburu-meramu, bercocok tanam, dan perundagian.

Baca juga: Perhiasan Manusia Purba

Beruburu-meramu

Pada periode ini, manusia hidup secara nomaden atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain guna mencari sumber makanan.

Hal itu karena manusia pada masa berburu dan meramu sangat mengandalkan sumber daya yang disediakan oleh alam.

Adapun alat yang digunakan pada periode berburu dan meramu berupa peralatan yang sangat sederhana.

Mereka menggunakan batu, kayu, ataupun bekas tulang yang dimodifikasi untuk kegiatan sehari-hari.

Beberapa alat yang digunakan adalah:

  • Kapak perimbas
  • Kapak penetak
  • Kapak genggam
  • Alat serpih atau flakes

Baca juga: Perkembangan Teknologi Manusia Purba

Bercocok tanam

Pada masa ini, kemampuan manusia mulai berkembang sehingga mereka tidak begitu mengandalkan sumber daya yang disediakan oleh alam.

Manusia mulai memanfaatkan sumber daya alam di sekitar untuk kegiatan bercocok tanam atau menghasilkan makanan sendiri.

Mereka juga mulai membuka hutan atau lahan, yang kemudian ditanami berbagai tanaman untuk dikonsumsi.

Selain bercocok tanam, manusia saat itu juga mulai beternak hewan, seperti kerbau, kuda, babi, sapi, dan unggas.

Manusia pada masa bercocok tanam tidak lagi nomaden atau berpindah tempat, tetapi mulai membangun tempat tinggalnya yang dekat dengan sumber air.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com