Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Sriwijaya dan Majapahit dalam Integrasi Antarpulau

Kompas.com - 31/01/2022, 13:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit adalah dua kerajaan terbesar di Nusantara pada masa kerajaan Hindu-Buddha.

Sebagai kerajaan maritim yang besar, kekuasaan Kerajaan Sriwijaya tidak hanya sebatas di Nusantara, tetapi hingga Thailand dan Kamboja.

Sementara itu, Kerajaan Majapahit menjadi kerajaan besar dengan pusat pemerintahan di pedalaman Pulau Jawa, tepatnya di Mojokerto.

Berdasarkan Kitab Negarakertagama, wilayah Majapahit meliputi seluruh wilayah Indonesia saat ini, kecuali Sunda, dan beberapa daerah di Semenanjung Malaya.

Pada masanya, dua kerajaan ini berperan dalam proses intergrasi antarapulau.

Lantas, bagaimana peranan Sriwijaya dan Majapahit dalam proses integrasi antarpulau pada masa Hindu-Buddha?

Baca juga: Wilayah Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya

Proses integrasi antarpulau

Kekuatan politik di dalam tubuh pemerintahan Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit berperan penting dalam proses integrasi antarpulau.

Integrasi Nusantara pada masa Sriwijaya dan Majapahit terjalin melalui penguasaan wilayah perairan yang disokong oleh kekuatan pada angkatan lautnya.

Dengan jalan penguasaan, akan dengan mudah melakukan kontrol pada wilayah perairan atau wilayah pesisir.

Hal itu merupakan kunci dari keberhasilan Sriwijaya dan Majapahit dalam mencapai integrasi antarpulau di Nusantara.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi Sriwijaya dan Majapahit mampu melakukan integrasi antarpulau di Nusantara. Berikut beberapa faktor yang dimaksud:

Baca juga: Bagaimana Gajah Mada Dapat Menyatukan Wilayah Nusantara?

Komoditas yang menarik

Pengaruh budaya seperti China, India, dan Nusantara menjadi salah satu penyebab Sriwijaya dan Majapahit melakukan integrasi.

Pengaruh berbagai kebudayaan tersebut membuat banyaknya komoditas dari berbagai wilayah di sekitar Selat Malaka, yang saat itu menjadi pusat perdagangan internasional.

Jalur perdagangan tersebut semakin berkembang pesat seiring berjalannya waktu hingga mampu menghubungan perdagangan di Laut Jawa hingga Maluku.

Komoditas perdagangan yang paling terkenal dari zaman kuno Hindu-Buddha hingga masa kedatangan bangsa Eropa selalu sama, yaitu rempah-rempah.

Baca juga: Jalur Rempah Nusantara, Jalur Kemakmuran Dunia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com