KOMPAS.com - Hubungan antara Rusia dan Ukraina memiliki perjalanan sejarah yang teramat panjang.
Pada abad ke-18, Ukraina pernah dimasukkan ke dalam Kekaisaran Rusia. Dalam perkembangan selanjutnya, Rusia dan Ukraina sempat terlibat konflik ketika Revolusi Bolshevik meletus pada 1917.
Kemudian, pada 1920-an, Ukraina dan Rusia sama-sama menjadi bagian dari Uni Soviet.
Berikut ini sejarah hubungan Ukraina dan Rusia dari masa ke masa.
Baca juga: Kekaisaran Rusia: Sejarah, Sistem Pemerintahan, dan Keruntuhan
Antara abad ke-9 hingga abad ke-12, wilayah Ukraina dan sebagian Rusia tergabung dalam negara Rus Kiev.
Setelah invasi bangsa Mongol, Rus Kiev runtuh. Kemudian, mulai pertengahan abad ke-17, wilayah Ukraina secara perlahan masuk ke Kekaisaran Rusia, karena memiliki kesamaan budaya, bahasa, dan agama.
Menjelang akhir abad ke-18, seluruh wilayah Ukraina telah menjadi bagian dari Kekaisaran Rusia.
Kekaisaran Rusia runtuh pada 1917, setelah peristiwa Revolusi Bolshevik atau Revolusi Oktober.
Ukraina kemudian membentuk pemerintahan sementara dan memproklamirkan dirinya sebagai republik dalam struktur Federasi Rusia.
Setelah Vladimir Lenin naik ke tampuk kekuasaan pada November 1917, Ukraina mendeklarasikan kemerdekaannya pada 25 Januari 1918.
Baca juga: Tokoh-Tokoh Revolusi Rusia
Setelah memproklamasikan kemerdekaannya, pemerintahan Ukraina mengalami kesulitan serius.
Mereka harus menghadapi oposisi Bolshevik dan aktivitas kontra-revolusioner di dalam negeri.
Jerman dan Austria sempat memberikan batuan, tetapi kedua negara ini terpaksa enyah setelah kekalahan Blok Sentral.
Alhasil, setelah terjadinya perang saudara sejak 1918-1920, Ukraina akhirnya menjadi bagian dari Uni Soviet.
Dalam perkembangannya, mulai bergabung beberapa negara lain ke dalam federasi Uni Soviet, salah satunya Rusia.