Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Hubungan Rusia dan Ukraina

Kompas.com - 31/01/2022, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Usai Perang Dunia II (1939-1945), Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet muncul sebagai dua kekuatan besar yang berbeda ideologi.

AS menganut paham liberal, sementara Uni Soviet komunis. Perbedaan inilah yang kemudian memicu terjadinya konflik yang disebut Perang Dingin (1947-1989).

Perang Dingin berakhir dengan kemenangan di tangan AS. Hal ini berbuntut pada runtuhnya Uni Soviet pada 1991.

Setelah itu, Ukraina mendeklarasikan kemerdekaannya pada 24 Agustus 1991.

Baca juga: Perang Dunia II: Munculnya Negara Fasis

Pasca-runtuhnya Uni Soviet

Setelah Uni Soviet runtuh, Rusia dan Ukraina berdiri sendiri menjadi negara yang merdeka.

Kemudian, pada 14 Februari 1992, Rusia dan Ukraina bersama-sama mendirikan hubungan diplomatik yang berujung dengan kesepakatan Perjanjian Persahabatan, Kerjasama, dan Kemitraan antara Rusia dan Ukraina tahun 1997.

Lewat kesepakatan itu, hubungan bilateral dalam bidang sosial, militer, ekonomi, dan politik terjalin di antara keduanya.

Akan tetapi, pada akhir 2004 hingga Januari 2005, mulai terjadi aksi protes di Ukraina.

Demonstrasi yang terjadi di Ukraina didasari oleh masalah korupsi yang terus terjadi selama bertahun-tahun sejak Presiden Leonid Kuchma memimpin.

Alhasil, Presiden Leonid memutuskan melepas jabatannya dan digantikan oleh Presiden Viktor Yuschenko.

Sejak pergantian kepemimpinan, hubungan antara Rusia dan Ukraina mulai mengalami pasang surut.

Baca juga: Bolshevik, Cikal Bakal Partai Komunis Uni Soviet

Pasalnya, Presiden Viktor lebih membawa hubungannya ke arah Barat, sehingga peran Rusia mulai berkurang.

Ketegangan pun kian terjadi setelah Presiden Viktor mulai menerapkan beberapa kebijakan, salah satunya keinginan agar Ukraina menjadi anggota Uni Eropa.

Konflik Rusia-Ukraina

Pada 2006, terjadi sengketa terkait pasokan gas antara Rusia dan Ukraina. Rusia diketahui merupakan produsen minyak dan gas alam untuk Eropa, termasuk Ukraina.

Rusia bahkan memberikan harga di bawah pasar bagi negara-negara Eropa dan Ukraina.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com