KOMPAS.com - Front Barat adalah teater perang utama selama Perang Dunia I.
Front Barat berlangsung sejak 4 Agustus 1914 hingga 11 November 1918 yang melibatkan dua pihak utama, yaitu Aliansi Sekutu (Inggris, Italia, Perancis, dan Rusia) dan Aliansi Sentral (Jerman, Austria-Hongaria, Turki).
Antara tahun 1915 dan 1917, ada beberapa serangan besar di sepanjang front ini.
Serangan tersebut menggunakan pengeboman artileri besar-besaran dan memobilisasi gerakan maju infanteri.
Di antara serangan-serangan yang terjadi, yang paling mengenaskan adalah Pertempuran Verdun (1916), menewaskan 700.000 orang.
Kemudian Pertempuran Somme (1916) menewaskan lebih dari satu juta jiwa, dan Pertempuran Passchendaele (1917) menewaskan sekitar 600.000 korban.
Setelah banyaknya pertumpahan darah, akhirnya gencatan senjata dilakukan. Ketentuan perdamaian disepakati dengan ditandatanganinya Perjanjian Versailes tahun 1919.
Baca juga: Sejarah Perang Dunia I (1914-1918)
Saat pecahnya Perang Dunia I, tahun 1914, Angkatan Darat Jerman menjalankan versi modifikasi dari Rencana Schlieffen, yang dirancang untuk menyerang Prancis melalui Belgia.
Tujuannya adalah untuk mengepung Angkatan Darat Prancis di perbatasan Jerman.
Tentara di bawah Jenderal Jerman Alexander von Kluck dan Karl von Bulow menyerang Belgia pada 4 Agustus 1914.
Pertempuran pertama di Belgia adalah Pengepungan Liege yang berlangsung sejak 5 Agustus hingga 16 Agustus.
Liege dibentengi dengan baik dan mengejutkan Angkatan Darat Jerman di bawah von Bulow dengan tingkat perlawanannya.
Artileri berat Jerman mampu menghancurkan benteng utama hanya dalam waktu beberapa hari.
Menyusul jatuhnya Liege, ibu kota Belgia, Brussel, juga jatuh ke tangan Jerman pada 20 Agustus.
Selain pengepungan Belgia, terjadi pengepungan lain juga di Namur, yang berlangsung sekitar tanggal 20-23 Agustus 1914.