Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Usul Nama Angke

Kompas.com - 14/09/2021, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Angke adalah kawasan yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Tambun, Jakarta Barat.

Nama Kampung Angke berasal dari peristiwa Geger Pacinan atau Tragedi Angke yang terjadi dari tanggal 9 Oktober hingga 22 Oktober 1740.

Geger Pacinan adalah peristiwa pembunuhan orang-orang Tionghoa yang terjadi di Pelabuhan Batavia, Hindia Belanda.

Dari Tragedi Angke, diperkirakan lebih dari 10.000 orang Tionghoa tewas.

Baca juga: Perlawanan Etnis Tionghoa terhadap VOC

Asal Usul

Angke berasal dari bahasa China yaitu kata ‘Ang’ yang berarti darah dan ‘Ke’ yang berarti bangkai.

Nama Kampung Angke sendiri berasal dari Peristiwa Geger Pachinan, di mana saat itu banyak orang China yang mati untuk memberontak melawan Belanda di Batavia, tahun 1740.

Beribu-ribu orang China mati karena dibunuh secara tragis oleh Belanda.

Dahulu, saat pertempuran berlangsung, Kampung Angke dijadikan sebagai tempat persinggahan para pedagang dan tempat persembunyian orang-orang China.

Selain itu, Kampung Angke juga dijadikan sebagai tempat pemukiman orang-orang Bali perantauan dan budak belian.

Kemudian, secara besar-besaran, datanglah orang-orang China dan Sunda yang berasal dari Garut.

Orang-orang Sunda ini datang ke Kampung Angke sebagai pengungsi, karena daerahnya diserang oleh segerombol Darul Islam dan Tentara Islam Indonesia.

Sedangkan, bagi orang-orang China sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10, dilarang untuk berdomisili di luar kota.

Alhasil, banyak orang China yang membeli rumah penduduk asli di Angke, sehingga orang-orang China menjadi penduduk yang paling dominan di Kampung Angke.

Namun, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa nama Angke berasal dari nama penguasa Jayakarta (Jakarta) pertama, yaitu Pangeran Tubagus Angke, menantu dari Fatahillah.

Pasalnya, disebut-sebut ada salah seorang anak buah kapal yang berasal dari daerah Angke, bernama Bujangga Manik.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com