Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Usul Nama Angke

Kompas.com - 14/09/2021, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Artinya, pada abad ke-15, nama itu sudah ada jauh sebelum Pangeran Angke ada di Jayakarta.

Baca juga: Geger Cilegon 1888: Latar Belakang dan Jalannya Perang

Geger Pacinan

Pada periode awal kolonialisasi Hindia Belanda oleh Belanda, banyak orang keturunn Tionghoa yang dipekerjakan sebagai tukang pembangunan kota Batavia di pesisir barat laut Pulau Jawa.

Mereka bekerja sebagai pedagang, buruh di pabrik gula, serta pemilik toko.

Perdagangan antara Hindia Belanda dan Tiongkok, yang berpusat di Batavia pun menguatkan ekonomi dan imigrasi orang Tionghoa ke Jawa.

Pada 1740, jumlah orang Tionghoa di Batavia mencapai lebih dari 10.000 orang.

Karena meledaknya jumlah imigran China di Jawa, akhirnya kebijakan deportasi pun diperketat, terutama setelah pecahnya epidemic malaria yang membunuh ribuan orang, termasuk Gubernur Jenderal Dirk van Cloon.

Akibatnya, Komisaris Urusan Orang Pribumi Roy Ferdinand, di bawah perintah Gubernur Jenderal Adriaan Valckenier, memutuskan tanggal 25 Juli 1740, warga keturunan Tionghoa yang mencurigakan akan dideportasi ke Zeylan (Sri Lanka).

Ancaman deportasi ini lantas membuat orang Tionghoa resah yang dipicu oleh represi pemerintah dan berkurangnya pendapatan akibat jatuhnya harga gula.

Menanggapi keresahan tersebut, dalam sebuah pertemuan Dewan Hindia, Badan Pemimpin VOC, Gubernur Jenderal Adriaan Valckenier menyatakan bahwa kerusuhan apapun dapat ditanggapi dengan kekerasan mematikan.

Pernyataan Valckenier ini diberlakukan tanggal 7 Oktober 1740, setelah ratusan orang keturunan Tionghoa membunuh 50 pasukan Belanda.

Penguasa Belanda pun mengirim pasukannya dan mengambil semua senjata dari warga Tionghoa.

Dua hari kemudian, kelompok etnis lain di Batavia mulai membakar rumah orang Tionghoa di sepanjang Kali Besar.

Sementara itu, pasukan Belanda menyerang rumah orang Tionghoa menggunakan Meriam.

Kekerasan ini pun menyebar dengan sangat cepat dan mmebuat banyak orang Tionghoa tewas.

Tanggal 11 Oktober, Valckenier telah mengumumkan pengampunan untuk orang Tionghoa, namun kelompok pasukan tetap terus melancarkan aksinya hingga 22 Oktober, saat Valckenier dengan tegas menyatakan bahwa aksi tumpah darah harus dihentikan.

Dari peristiwa ini, diperkirakan lebih dari 10.000 orang keturunan Tionghoa tewas. Jumlah orang yang selamat tidak pasti, diduga dari 600 sampai 3.000 orang yang selamat.

Referensi:

  • Ruchiat, Rahmat. (2012). Asal Usul Nama Tempat di Jakarta. Jakarta: Masup Jakarta.
  • Armstrong, M. Jocelyn. (2001). Chinese Populations in Contemporary Southeast Asian Societies: Identities, Interdependence, and International Influence. Richmond: Curzon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Stori
Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com