Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi-candi Peninggalan Kerajaan Majapahit

Kompas.com - 28/01/2022, 11:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan Hindu-Buddha terbesar yang pernah berdiri di Indonesia.

Menurut Kitab Negarakretagama, daerah yang berhasil dikuasai kerajaan ini meliputi seluruh wilayah Indonesia saat ini, kecuali Sunda.

Selain itu, Majapahit juga menjalin hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, Vietnam, dan Tiongkok.

Pendiri sekaligus raja pertama Majapahit adalah Raden Wijaya, yang mendirikan kerajaan ini pada 1293.

Sedangkan puncak kejayaan Majapahit berlangsung pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350-1389) dengan didampingi Gajah Mada sebagai patihnya.

Karena kebesaran dan luasnya wilayah kekuasaan, Kerajaan Majapahit menyimpan banyak peninggalan yang bisa dijadikan sebagai sumber sejarah, salah satunya berupa candi.

Lantas, apa sajakah candi peninggalan Kerajaan Majapahit?

Baca juga: Kerajaan Majapahit: Sejarah, Raja-raja, Keruntuhan, dan Peninggalan

Candi Bajang Ratu

Candi Bajang Ratu adalah sebuah bangunan gapura terbesar Majapahit yang berada di Desa Temon, Trowulan, Mojokerto.

Menurut Kitab Negarakertagama, candi ini berfungsi sebagai pintu masuk ke dalam bangunan suci.

Candi Bajang Ratu memiliki tiga bagian, yaitu kaki, badan, dan atap dengan struktur berbentuk vertikal.

Selain itu, pada candi ini terdapat relief Sri Tanjung, yang dipercaya sebagai penangkal bahaya.

Candi Brahu

Candi Brahu terletak di Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto, yang pada masanya digunakan sebagai tempat pembakaran jenazah raja-raja Majapahit.

Nama Brahu diperkirakan berasal dari kata Wanaru atau Warahu yang merupakan sebutan bangunan suci.

Candi Penataran di Blitar, salah satu peninggalan Kerajaan Kediri.Wikimedia Commons/Pandu Aji Wirawan Candi Penataran di Blitar, salah satu peninggalan Kerajaan Kediri.

Baca juga: Peninggalan Kerajaan Majapahit

Candi Penataran

Candi yang terletak di Desa Penataran, Nglegok, Blitar ini disebut sebagai candi Hindu termegah dan luas di Jawa Timur.

Candi Penataran diperkirakan pertama kali dibangun pada masa Kerajaan Kediri, tepatnya saat diperintah oleh Raja Srengga pada sekitar tahun 1200.

Dalam perkembangannya, candi selalu diperbaiki oleh setiap raja yang memimpin, tidak hanya dari Kediri, tetapi juga Kerajaan Singasari hingga Majapahit.

Renovasi terakhir Candi Penataran selesai pada 1415, saat Majapahit berada di bawah pimpinan Wikramawardhana.

Baca juga: Candi Penataran: Sejarah, Fungsi, dan Kompleks Bangunan

Candi Tikus

Candi Tikus adalah peninggalan Kerajaan Majapahit yang terletak di Kompleks Trowulan, tepatnya di dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Nama tikus diambil sebagai nama oleh masyarakat sekitar karena pada saat penemuannya candi ini menjadi sarang tikus.

Menurut para ahli, Candi Tikus yang mirip petirtaan ini dianggap sebagai tempat pemandian dari keluarga raja.

Akan tetapi pendapat ini masih dalam perdebatan dan kajian lebih lanjut oleh para ahli.

Candi Wringin Lawang

Candi Wringin Lawang hampir mirip dengan Candi Bajang Ratu, yang bentuknya seperti sebuah pintu gerbang.

Bangunan yang terletak di Desa Jatipasar, Trowulan, Mojokerto, ini diduga kuat berfungsi sebagai gapura menuju sebuah kompleks bangunan penting di ibu kota Majapahit.

Namun, ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa Candi Wringin Lawang adalah gerbang menuju kediaman dari Gajah Mada.

Baca juga: Gajah Mada: Cita-cita, Perjuangan, dan Akhir Hidup

Candi Sukuh

Kebanyakan candi peninggalan Kerajaan Majapahit terletak di Jawa Timur, tetapi ada juga yang berada di Jawa Tengah.

Salah satunya adalah Candi Sukuh, yang terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar.

Candi ini ditemukan pada masa penjajahan Inggris pada 1815 oleh Johnson, Residen Surakarta, yang kemudian diteruskan penelitiannya oleh pemerintah Belanda pada 1842 oleh Van Der Vlis.

Selain berdiri di lokasi berbeda, bangunannya pun unik, berbeda dari candi peninggalan Majapahit lainnya.

Bentuk bangunan Candi Sukuh disebut mirip dengan peninggalan budaya Maya di Meksiko atau peninggalan budaya Inca di Peru.

Selain itu, bentuk Candi Sukuh, yang diperkirakan dibangun pada 1437, juga disebut mirip dengan bangunan Piramida yang berada di Mesir.

Baca juga: Candi Ijo: Sejarah, Fungsi, dan Kompleks Bangunan

Candi Cetho di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.SHUTTERSTOCK / Takashi Images Candi Cetho di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Candi Cetho

Selain Candi Sukuh, Candi Cetho juga terletak di Jawa Tengah, tepatnya di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Karanganyar.

Candi bercorak Hindu ini diduga dibangun pada masa menjelang runtuhnya Majapahit, yakni sekitar abad ke-15.

Laporan pertama mengenai Candi Cetho dilakukan oleh peneliti asal Belanda, Van Der Vlis, pada 1842.

Akan tetapi, proses ekskavasi Candi Cetho baru dilakukan pada 1928 oleh Dinas Pubakala Hindia Belanda atau Commissie vor Oudheiddienst.

Candi Pari

Candi Pari adalah peninggalan Kerajaan Majapahit yang dibangun di Desa Candi Pari, Porong, Sidoarjo, pada masa pemerintahan Hayam Wuruk.

Bangunan candi ini disusun dari batu bata segi empat yang menyerupai pura di Bali.

Baca juga: Candi Sewu: Sejarah, Fungsi, dan Kompleks Bangunan

Candi Jabung

Candi bercorak Hindu ini terletak di Desa Jabung, Paiton, Probolinggo. Struktur bangunan candi ini terlihat mirip dengan Candi Bahal di Sumatera Utara, yang merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya.

Selain sembilan candi tersebut, berikut ini nama-nama candi peninggalan Kerajaan Majapahit.

  • Candi Wringin Branjang
  • Candi Surawana
  • Candi Minak Jinggo
  • Candi Rimbi
  • Candi Kedaton
  • Candi Sumberjati
  • Candi Sawentar

 

Referensi:

  • Lestari, Garsinia. (2016). Mengenal Lebih Dekat Candi Nusantara. Jakarta: Pacu Minat Baca.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com