Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cro-Magnon, Nenek Moyang Manusia Modern

Kompas.com - 27/01/2022, 09:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Manusia Cro-Magnon atau Homo Cro-Magnon adalah manusia prasejarah yang diperkirakan menghuni daratan Eropa sejak 40.000-10.000 tahun lalu.

Cro-Magnon dianggap sebagai bentuk awal dari Homo Sapiens atau nenek moyang manusia modern.

Homo Cro-Magnon dianggap sebagai nenek moyang manusia modern karena dianggap sudah memiliki kebudayaan yang cukup tinggi.

Baca juga: Homo Rudolfensis: Sejarah Penemuan, Ciri-ciri, dan Kehidupan

Sejarah penemuan

Fosil Cro-Magnon ditemukan pada 1868 di sebuah gua di Cro Magnon, Eyzies-de-Tayac, Dordogne, Perancis Selatan.

Penemunya adalah ahli geologi Perancis, Edouard Larter, yang menemukan beberapa kerangka manusia purba dan lima lapisan arkeologis di dalam gua tersebut.

Adapun tulang manusia yang ditemukan pada lapisan atas berhasil diidentifikasi berusia sekitar 10.000 dan 35.000 tahun.

Fosil ini diduga hidup hampir bersamaan dengan Homo Neanderthal, yang juga ditemukan di Jerman, Neandertal atau Lembah Neander.

Para ahli memperkirakan Homo Cro-Magnon muncul lebih dahulu dibandingkan dengan Homo Neanderthal.

Kemungkinan, Cro-Magnon memasuki Eropa dari Timur Tengah dan akhirnya menggantikan manusia Neanderthal.

Baca juga: Manusia Neanderthal: Penyebaran, Ciri-ciri, dan Kepunahan

Ciri-ciri Cro-Magnon

  • Hidup sekitar 40.000-10.000 tahun lalu
  • Memiliki tubuh kokoh dan kuat
  • Tinggi badan sekitar 160 hingga 170 cm
  • Memiliki dahi lurus dan sedikit alis
  • Bentuk muka datar tanpa ada penonjolan pada bagian mulut
  • Ukuran rahang dan gigi geliginya telah menyusut
  • Kapasitas otak sekitar 1.600 cc
  • Mampu membuat alat-alat batu yang indah
  • Telah menghuni gua atau ceruk dan mampu melukis di dindingnya

Baca juga: Mengapa Indonesia Mendapat Julukan Museum Manusia Purba Dunia?

Kebudayaan

Aspek Homo Cro-Magnon terkesan modern sehingga mereka dianggap sudah memiliki kebudayaan yang cukup tinggi.

Para ahli memperkirakan bahwa Homo Cro-Magnon telah mengenal sistem perniagaan, dibuktikan dengan penemuan di situsnya di pedalaman Eropa yang mengandung resin ambar dari Laut Baltik dan cangkang kerang Laut Tengah.

Cro-Magnon adalah manusia pemburu dan peramu, yang kesehariannya mengumpulkan buah-buahan dan akar-akaran, serta berburu hewan liar.

Mereka telah menghuni gua dan ceruk, serta mendirikan tenda sederhana. Cro-Magnon juga dikenal sebagai artis yang pandai dalam menciptakan seni lukisan dinding gua.

Buktinya dapat ditemukan pada lukisan berwarna berupa hewan dan manusia di dinding gua-gua yang di Lascaux, Chauvets (Perancis), dan Altamira (Spanyol).

Selain itu, Homo Cro-Magnon diperkirakan memiliki kebudayaan yang lebih modern dibandingkan manusia purba lainnya karena sudah mampu mendirikan bangunan pemujaan.

Mereka juga telah mampu membuat perhiasan, pakaian, perkakas, dan senjata untuk berburu.

Dibandingkan dengan kelompok Neanderthal, Cro-Magnon diduga lebih banyak memiliki perbendaharaan kata.

 

Referensi:

  • Murthadi, Ahmad Ali. (2021). Ruang Pandang Sejarah Peminatan. Bogor: Guepedia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com