Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Homo Rudolfensis: Sejarah Penemuan, Ciri-ciri, dan Kehidupan

Kompas.com - 18/01/2022, 16:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Homo rudolfensis adalah salah satu fosil manusia purba di Afrika yang ditemukan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh paleoantropolog Richard Leakey pada 1972.

Lokasi penemuan tersebut berada di Koobi Fora, pada bagian timur Danau Rudolf (kini Danau Turkana) di Kenya.

Nama ilmiah Homo rudolfensis diusulkan pada 1986 oleh V. P. Alexeev. Penamaan ini berasal dari kata "homo" yang berarti manusia dan "rudolf" yang merupakan lokasi penemuannya.

Spesies Homo rudolfensis ini banyak ditemukan di Kenya Utara hingga Tanzania dan Malawi.

Baca juga: Homo Wajakensis: Penemu, Kehidupan, dan Ciri-ciri

Sejarah penemuan

Fosil Homo rudolfensis pertama kali ditemukan pada 1972 di sepanjang Danau Rudolf di Kenya.

Pada tahun berikutnya, tim peneliti yang dipimpin oleh paleoantropolog Richard Leakey memperdalam penelitian di lokasi tersebut.

Salah satu penduduk setempat bernama Bernard Ngeneo menemukan tengkorak besar yang hampir utuh. Temuan itu diberi nama KNM ER 1470.

Setelah itu, ditemukan fosil lain oleh para anggota penelitian, seperti berikut.

  • Tulang paha kanan (KNM-ER 1472) oleh J. Harris.
  • Fragmen femur atas/proksimal (KNM-ER 1475) oleh Kamoya Kimeu.
  • Tulang paha kiri lengkap (KNM-ER 1481) oleh Harris.

Namun, temuan-temuan itu tidak semua diklasifikasikan menjadi Homo rudolfensis.

Richard Leakey memperkirakan fosil-fosil tersebut berusia antara 1,8 hingga 2,1 juta tahun dan merupakan nenek moyang manusia yang sangat awal.

Baca juga: Kenapa Homo Floresiensis Disebut juga Manusia Kerdil?

Temuan kunci dari fosil-fosil yang ditemukan adalah tengkorak KNM-ER 1470.

Pada 1986, seorang antropolog Rusia bernama Valery Alekseyev memberi nama tengkorak itu Pithecanthropus rudolfensis.

Namun, nama genus Pithecanthropus kemudian dihilangkan dan diganti dengan Homo.

Kendati demikian, klasifikasi Homo rudolfensis juga masih menjadi perdebatan para ahli hingga sekarang.

Perdebatan berlanjut apakah fosil-fosil tersebut lebih tepat diberi nama Homo rudolfensis, Kenyathropus rudolfensis atau Australopithecus rudolfensis, atau masuk ke Homo habilis.

Ciri-ciri Homo rudlofensis

Berikut ini cicir-ciri Homo rudlofensis yang ditemukan di Kenya.

  • Berumur sekitar 1,7 juta tahun
  • Rahang dan gigi besar
  • Volume otak besar, sekitar 751 cc
  • Gigi dan tengkorak lebih besar dari Homo habilis
  • Wajah relatif datar dan panjang
  • Tonjolan alis kecil

Fosil Homo rudolfensis memiliki kesamaan fisik dengan Homo Habilis yang ditemukan di Olduvai, Tanzania, yaitu Homo Habilis.

Oleh karena itu, para ahli berpendapat bahwa keduanya pernah hidup pada zaman yang sama.

Baca juga: Homo Sapiens: Ciri-ciri, Persebaran, dan Penemuan

Kehidupan Homo rudlofensis

Homo rudolfensis diduga memiliki cara hidup yang berbeda dengan manusia purba lainnya, salah satunya dalam pemilihan makanan.

Dilihat dari gigi dan rahangnya yang kuat dan besar, Homo Rudolfensis mungkin terbiasa mengunyah makanan yang terkesan alot dan keras.

Meski tidak ada bukti arkeologi yang ditemukan disekitarnya, mereka diperkirakan menggunakan alat-alat dari batu untuk membantu kehidupannya sehari-hari.

Selain itu, Homo rudolfensis merupakan manusia purba nomaden yang hidupnya berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mencari makanan yang lebih luas.

 

Referensi:

  • Siska, Yulia. (2015). Manusia dan Sejarah Sebuah Tinjauan Filosofis. Yogyakart: Garudhawaca.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com