KOMPAS.com - Proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945.
Selain diraih dengan perjuangan bangsa Indonesia, proklamasi kemerdekaan juga dapat terlaksana akibat adanya faktor eksternal.
Salah satu faktor eksternal yang dimaksud adalah terjadinya peristiwa pengeboman dua kota Jepang, Hiroshima dan Nagasaki, oleh Amerika Serikat pada 6 dan 9 Agustus 1945.
Lantas, apa keterkaitan peristiwa pengeboman Kota Hiroshima dan Nagasaki dengan kemerdekaan Indonesia?
Baca juga: Proyek Manhattan, Program Rahasia di Balik Bom Hiroshima dan Nagasaki
Pada 6 Agustus 1945, Kota Hiroshima di Jepang, berhasil dihancurkan menggunakan bom atom yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS).
Tiga hari berselang, 9 Agustus 1945, bom kedua kembali dijatuhkan oleh AS di Kota Nagasaki, Jepang.
Hal itu dilakukan sebagai balasan bagi Jepang, yang telah menghancurkan banyak armada Pasifik AS yang berbasis di Pearl Harbor pada 7 Desember 1941.
Jatuhnya kedua bom atom tersebut lantas membuat Jepang tidak lagi berdaya. Hal ini disebabkan oleh Hiroshima dan Nagasaki merupakan dua kota penting di Jepang.
Tidak hanya semangat dan martabatnya yang Jatuh, Jepang menyadari kekalahan telah di depan mata.
Melihat kondisi saat itu, Kaisar Jepang memutuskan untuk menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.