Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latar Belakang Terbentuknya NATO dan SEATO

Kompas.com - 18/01/2022, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - SetelahPerang Dunia II (1939-1945), dibentuk dua pakta pertahanan, yaitu North Atlantic Treaty Organization (NATO) dan Southeast Asia Treaty Organization (SEATO).

NATO atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara adalah organisasi militer internasional yang terdiri dari dua negara Amerika Utara, 27 negara Eropa, dan satu negara Eurasia.

Sedangkan SEATO atau Pakta Pertahanan Asia Tenggara adalah organisasi pertahanan yang beranggotakan Australia, Perancis, Selandia Baru, Thailand, Pakistan, Filipina, Inggris, dan Amerika Serikat.

NATO didirikan pada 4 April 1949 dengan markas besar di Belgia. Sedangkan SEATO, yang memiliki kantor pusat di Thailand, didirikan pada 8 September 1954.

Lantas, apa yang melatarbelakangi terbentuknya organisasi NATO dan SEATO?

Baca juga: Sejarah NATO

Latar belakang NATO

Sejarah terbentuknya NATO tidak terlepas dari persaingan Blok Barat dengan Blok Timur usai Perang Dunia II.

Setelah Perang Dunia II, perekonomian di Eropa Barat mengalami penurunan drastis dan militernya pun melemah.

Di sisi lain, muncul beragam partai baru yang berideologi komunis di Perancis dan Italia. Selain itu, Uni Soviet, yang berpaham komunis dan pemenang Perang Dunia II, berhasil mendominasi semua negara bagian Eropa Tengah dan Timur.

Pada 1948, komunis di bawah sokongan Uni Soviet telah berhasil menekan segala aktivitas politik non-komunis di Eropa Tengah dan Timur.

Merespons hal itu, Amerika Serikat meluncurkan Marshall Plan, yaitu bantuan ekonomi dalam skala besar ke negara Eropa Barat dan Selatan.

Namun, bantuan itu tidak diberikan secara cuma-cuma, AS meminta mereka bersedia bekerja sama guna mempercepat pemulihan bersama.

Baca juga: Marshall Plan: Latar Belakang, Tujuan, dan Dampaknya

Saat itu, Inggris, Perancis, Belgia, Belanda, dan Luksemburg telah membuat perjanjian pertahanan kolektif yang disebut Uni Eropa Barat.

Akan tetapi, mereka segera menyadari bahwa butuh aliansi yang lebih besar agar kekuatan militer mereka lebih mumpuni guna membendung kekuatan Uni Soviet.

Inggris, Kanada dan AS kemudian berdiskusi secara rahasia guna membahas aliansi pertahanan dan keamanan, terlebih lagi setelah kudeta komunis di Cekoslowakia

Perancis, Belgia, Belanda, Luksemburg, dan Norwegia pun mengikuti perbincangan tersebut guna membentuk sebuah aliansi untuk menjaga keamanan Barat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com