Selain itu, ada juga Gubernur Herman van Speult yang menyiksa rakyat dengan perubahan monopoli perdagangan rempah-rempahnya.
Baca juga: Asal-usul Nama Trenggalek
Pada 1796, terjadi kerusuhan di Ambon. Penduduk dikagetkan dengan kehadiran kapal-kapal berbendera Inggris di sekitar pelabuhan.
Bendera Belanda yang tadinya berkibar di benteng Victoria sudah berganti menjadi Union Jack milik Inggris.
Rupanya, sudah terjadi pergantian kekuasaan antara Belanda dan Inggris atas wilayah Maluku.
Sejak saat itu, sedikit demi sedikit Inggris mulai membangun pemerintahannya di Maluku.
Tanggal 17 Februari 1796, VOC menyatakan menyerah kepada Laksamana Britania Raya Pieter Ramier, sehingga Ambon menjadi bagian dari wilayah Britania Raya.
Britania Raya menguasai Ambon sampai tahun 1803.
Baca juga: Proses Kedatangan Inggris ke Indonesia
Pada7 September 1921, masyarakat Kota Ambon diberi hak yang sama dengan Pemerintah Kolonial.
Kekalahan politis bangsa penjajah ini menjadi momentum warga Kota Ambon memainkan peranannya di dalam pemerintahan.
Karena itu, tanggal 7 September ditetapkan sebagai hari jadi Kota Ambon.
Baca juga: Sejarah Nusakambangan, Pulau Bui di Jawa Tengah
Pada 1 Januari 1942, tentara Jepang datang ke Indonesia melalui Ambon. Mereka lantas menjadikan Ambon sebagai pangkalan udara utama.
Selain itu, pada masa pendudukan Jepang, warga Ambon juga mengalami kemiskinan dan kelaparan akibat dampak dari perang.
Dengan memperhatikan keinginan rakyat dan perkembangan politik di daerah, pada 1950 Kota Ambon dinyatakan sebagai suatu daerah yang berhak mengatur dan mengurus rumahtangganya sendiri, setingkat dengan Kota Besar.
Referensi: