KOMPAS.com - As'ad Humam adalah penemu metode Iqro atau metode cepat belajar membaca Alquran.
Nama Iqro sendiri diambil dari firman Allah yang turun pertama kali, yaitu "iqro" yang artinya bacalah.
Selain mencetus Iqro, As'ad juga mendirikan Taman Kanak-kanak Alquran (TKA) dan Taman Pendidikan Alquran (TPA) di Kotagede, Yogyakarta.
Baca juga: KH Abdul Wahab Hasbullah: Peran dan Perjuangannya
Nama asli dari As'ad Humam ialah As'ad. Sedangkan nama belakangnya didapatkan dari nama sang ayah, Humam Siradj.
As'ad lahir pada 1933 di Kotagede, Yogyakarta, dan menjalani masa mudanya di tanah kelahirannya ini.
Setelah beranjak remaja, As'ad masuk ke pesantren Mualimin di Yogyakarta yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan.
Akan tetapi, saat menuntut ilmu di Mualimin, ia mengalami gangguan fisik berupa pengapuran dini di tulang belakangnya.
Akibatnya, As'ad pun tidak mampu bergerak secara wajar, sehingga ia memutuskan untuk mundur dari Mualimin.
Usai berhenti, As'ad memilih untuk berdagang perhiasan imitasi di Pasar Beringharjo, Yogyakarta.
Baca juga: Asal-usul Nama Yogyakarta
Semenjak As'ad berdagang perhiasan, ia pun bertemu dengan beberapa tokoh Islam, seperti KH Dahlan Salim Zarkasy dari Semarang.
KH Dahlan Salim inilah yang kemudian membuat As'ad lebih aktif ke dunia pendidikan Islam.
Ia kerap membantu dalam memberi pelajaran membaca Alquran kepada para santri dengan metode Qiroati yang dikembangkan KH Dahlan.
Di tengah kesibukannya itu, pada 1988 As'ad mendirikan Taman Kanak-kanak Alquran (TKA) dan Taman Pendidikan Alquran (TPA) di Kampung Selokraman, Kotagede, Yogyakarta.
TKA dan TPA itu didirikan untuk anak usia 7-12 tahun. Kendati demikian, As'ad masih melanjutkan tugasnya membantu KH Dahlan mengajarkan para santri membaca Alquran.
Dalam perjalanannya, As'ad menyadari bahwa metode Qiroati yang diciptakan KH Dahlan perlu dikembangkan lagi untuk meningkatkan pencapaian dari metode tersebut.