Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Nama dan Sejarah Kota Gaza

Kompas.com - 01/12/2021, 13:10 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gaza adalah kota terbesar di Palestina yang memiliki populasi jiwa sebanyak 511.556 orang. 

Ditinggali sejak abad ke-50 SM, kota ini pernah dihuni oleh beberapa suku bangsa dan kekaisaran yang berbeda sepanjang sejarahnya. 

Nama Gaza sendiri berasal dari bahasa Arab, gazza, yang diambil dari bahasa Kanaan/Ibrani yang memiliki arti kuat. 

Baca juga: Asal-usul Nama dan Sejarah Meulaboh

Asal-usul nama Kota Gaza

Asal-usul nama Kota Gaza berasal dari beberapa ragam versi. Versi pertama menyebut bahwa Gaza diambil dari bahasa Arab, gazza, yang berarti kuat, atau yang dalam bahasa Indonesia diartikan benteng.

Sedangkan versi kedua menyebut bahwa nama Gaza diberikan oleh bangsa Kanaan. Setelah itu, masyarakat dari Mesir Kuno menamakan kota ini dengan nama Gazzat, yang dapat diartikan sebagai Kota Anugerah. 

Lalu, bangsa Arab memanggil kota ini dengan nama Gazzat Hashim, yang ditujukan untuk menghormati nenek moyang Nabi Muhammad, Hashim, yang dimakamkan di Kota Gaza.

Baca juga: Politik Arab Spring di Timur Tengah (2011)

Kota tertua di dunia

Gaza disebut sebagai salah satu kota tertua di dunia karena mulai dihuni sejak 5.000 tahun silam.

Letaknya berada di jalur utama pantai Laut Tengah (Via Maris) antara Afrika Utara dan Mesopotamia. 

Posisi tersebut menjadikan Gaza sebagai kota kunci atau tempat perhentian penting untuk perdagangan rempah-rempah ke Laut Merah. 

Tempat pertama yang dihuni di Gaza adalah Tell es-Sakan, suatu benteng Mesir Kuno di daerah Kanaan (sebelah Kota Gaza sekarang).

Namun, dalam perkembangannya, perdagangan antara Tell es-Sakan dengan Mesir semakin menurun, sehingga perlahan-lahan tidak lagi ditinggali masyarakat.

Pintu perbatasan Rafah adalah satu-satunya penghubung antara Mesir dan Jalur Gaza.AP Photo Pintu perbatasan Rafah adalah satu-satunya penghubung antara Mesir dan Jalur Gaza.

Gaza pada Zaman Islam

Pada zaman Islam, Gaza dikepung dan berhasil direbut dari Kekaisaran Bizantium oleh tentara Rashidun di bawah pimpinan jenderal 'Amr ibn al-'As.

Kemudian pada abad ke-14, kota ini sempat dilanda Bubonic Plague atau wabah hitam, yang membunuh sebagian besar penduduknya.

Belum selesai dengan masalah wabah hitam, Gaza ditimpa banjir besar yang memporakporandakan isi kota.

Di bawah Kesultanan Utsmaniyah

Pada 1516, Gaza sudah berubah menjadi kota yang sangat berbeda dari sebelumnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com