Pelabuhan-pelabuhannya banyak yang tidak berfungsi, bangunan-bangunan rusak, dan perdagangan menurun.
Pada saat itu, diputuskan bahwa Gaza dimasukkan ke dalam kekuasaan Kekaisaran Utsmaniyah atau Kesultanan Turki.
Baca juga: Suleiman I, Pembawa Kejayaan Kekaisaran Turki Usmani
Pasca-Perang Dunia I, kondisi di Kota Gaza perlahan-lahan mulai membaik. Perkembangan besar dapat dilihat dari dibangunnya daerah-daerah pemukiman baru di sepanjang pantai dan dataran selatan maupun timur.
Seluruh proses pembangunan tersebut dibiayai oleh sekelompok misionaris. Selama kurang lebih 30 tahun, Gaza tumbuh menjadi kota yang terus mengalami perkembangan.
Namun, pada 1967, Gaza mulai diduduki oleh Israel. Sejak saat itu, kerap terjadi konflik antara Israel dan Palestina.
Gaza menjadi pusat konfrontasi selama masa pergolakan tersebut dan kondisi perekonomiannya semakin memburuk.
Pada September 1993, para pemimpin Israel dan Palestine Liberation Organization (PLO) menandatangani Oslo Accords.
Perjanjian ini menyatakan bahwa pemerintahan Palestina berada di Jalur Gaza, yang mulai diberlakukan bulan Mei 1994.
Setelah perjanjian itu ditandatangani, Israel sempat mundur sepenuhnya dari Gaza. Kendati demikian, konflik Israel dan Palestina masih terus berlanjut hingga sekarang.
Referensi: