Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Nama Blora

Kompas.com - 30/11/2021, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya usulan membagi negeri Kahuripan menjadi dua kerajaan disetujui. Orang yang akan membagi adalah Mpu Baradah. 

Mpu Baradah dikenal sebagai orang yang pandai dan memiliki cinta yang besar terhadap sesama. Ia juga sempat membantu Prabu Airlangga ketika musuhnya, Calonarang, menyebar penyakit di Kahuripan.

Baca juga: Asal-usul Nama dan Sejarah Kabupaten Rembang

Saat itu juga, Prabu Airlangga segera mengutus dua orang untuk berangkat menjumpai Mpu Baradah. 

Setelah mendengar pesan dari Prabu Airlangga, Mpu Baradah setuju untuk membagi Kahuripan menjadi dua karena tidak ingin rakyat menderita karena perang saudara.

Mpu Baradah lantas membagi Kaharipan menjadi dua kerajaan, yang satu bernama Jenggala dan yang satu diberi nama Panjalu atau Kediri. 

Setelah pembagian negeri Kahuripan diselesaikan, Prabu Airlangga menganugerahi Mpu Baradah sebidang tanah yang cukup luas.

Tanah tersebut kemudian dinamai Bhurara oleh Mpu Baradah. Bhurara berasal dari kata bumi yang artinya tanah, dan rara yang artinya anak. 

Bhurara dapat diartikan tanah yang diberikan raja kepada seorang anak atau orang yang berjasa kepada negara. 

Oleh penduduk sekitar, nama Bhurara sering diucapkan Wurara atau Wurare. Pasalnya, dalam bahasa Jawa sendiri, kerap terjadi pertukaran pada huruf w dengan huruf b.

Lambat laun, nama Bhurara berubah menjadi Blura dan selanjutnya menjadi Blora.

Baca juga: Asal-usul Nama dan Sejarah Kabupaten Bantul

Versi lain asal nama Blora

Menurut cerita rakyat versi lain, nama Blora disebut-sebut berasal dari kata belor yang berarti lumpur, yang kemudian berkembang menjadi mbeloran

Secara etimologi, Blora berasal dari kata wai dan lorah. Wai berarti air dan lorah berarti jurang atau tanah rendah. 

Seiring berjalannya waktu, penyebutan kata Wailorah menjadi Bailorah. Dari Bailorah kemudian menjadi Balora, dan akhirnya menjadi Blora. 

Jadi, apabila diartikan nama Blora memiliki arti tanah rendah berair. 

 

Referensi: 

  • Sumartono, Edy.(2009). Cerita Rakyat dari Blora (Jawa Tengah). Jakarta: Grasindo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com