Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PF Dahler, Tokoh Pergerakan Nasional Keturunan Indo-Belanda

Kompas.com - 11/11/2021, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Peran selama masa pendudukan Jepang

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, posisi keturunan Indo-Eropa menjadi semakin serba salah.

Penjajah Jepang ragu-ragu untuk memenjarakan orang-orang keturunan Indo karena membutuhkan bantuan mereka dalam menjalankan tugas-tugas administrasi.

Selama periode ini, PF Dahler tetap konsisten dengan keyakinannya tentang integrasi keturunan Indo ke dalam masyarakat pribumi Indonesia.

PF Dahler sebenarnya lebih menyukai istilah "Eurasia" daripada istilah yang lebih umum, Indo-Eropa.

Pada Agustus 1943, ia kemudian ditunjuk sebagai kepala Kantor Oeroesan Peranakan (KOP), yakni organisasi Jepang yang khusus menangani masalah penduduk Indo-Eropa.

Menjelang kemerdekaan Indonesia, PF Dahler adalah satu-satunya keturunan Indo yang menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Baca juga: Latar Belakang Jepang Membentuk BPUPKI

Ditangkap oleh Belanda

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, PF Dahler menjadi anggota Partai Nasional Indonesia (PNI).

Bersama dengan Soekarno dan Sjahrir, ia terus mendorong orang-orang Indo untuk bergabung dengan revolusi nasional.

Namun, upaya mereka digagalkan oleh kelompok ekstremis selama periode Bersiap, yang sering melakukan kekerasan terhadap keturunan Indo.

Pada 12 April 1946, PF Dahler ditangkap oleh Belanda di Jakarta dengan alasan yang tidak jelas. Ia dituduh sebagai pengkhianat karena dianggap pernah bekerjasama dengan Jepang.

Karena tidak terbukti melakukan kejahatan, ia kemudian dilepaskan pada 15 April 1947.
Selama satu tahun masa penahanannya, PF Dahler sempat beberapa kali dipindahkan.

Mulanya ditahan di Penjara Glodok, kemudian dipindahkan ke Penjara Gang Tengah, dan akhirnya ke Pulau Onrust.

Akhir hidup

Setelah bebas, PF Dahler langsung berangkat ke Yogyakarta, yang saat itu menjadi ibu kota Republik Indonesia.

Pada 13 Maret 1948, ia ditunjuk sebagai Kepala Balai Bahasa di Kementrian Pendidikan karena dianggap telah berjasa dalam meletakkan dasar-dasar bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia.

Namun, tidak lama setelah itu, PF Dahler jatuh sakit dan akhirnya meninggal pada 7 Juni 1948. Jenazahnya kemudian dimakamkan di Mrican, Yogyakarta.

 

Referensi:

  • Peter Post In Cooperation with the Netherlands Institute for War Documentation. (2009). The Encyclopedia of Indonesia in the Pacific War. Leiden: Brill.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com