Oleh karenanya, Kerajaan Perlak atau Samudera Pasai lah yang lebih diakui sebagai kerajaan Islam pertama di Nusantara karena mempunyai banyak bukti yang meyakinkan.
Terlebih lagi, peninggalan Kerajaan Jeumpa hanya berupa makam-makam para rajanya, yang tidak terdapat kaligrafi indah seperti ciri khas batu nisan para raja Islam di Aceh.
Potensi, karakter, serta pengetahuan Salman sebagai seorang bangsawan Persia, berhasil mendorong pertumbuhan kerajaan.
Kerajaan Jeumpa berkembang menjadi salah satu pusat pemerintahan dan perdagangan yang berpengaruh di sekitar pesisir utara Pulau Sumatera.
Hal ini didukung oleh letak geografisnya yang strategis, yakni sebagai kota pelabuhan transit bagi pelayaran dari China menuju Persia, begitu pula sebaliknya.
Kerajaan Jeumpa juga memperluas hubungan diplomatik dan perdagangan dengan kerajaan-kerajaan lain di sekitar Pulau Sumatera atau negeri asing, terutama Arab dan China.
Namun, kerajaan ini tidak berdiri dalam waktu lama dan diperkirakan mengalami keruntuhan pada 800 M.
Referensi: