Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Shogun Jepang

Kompas.com - 29/10/2021, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam sejarah Jepang, shogun atau syogun adalah diktator militer yang memerintah negara melalui sistem feodal.

Meski kaisar tetap ada, tetapi antara 1158 hingga 1868 M, secara de facto kekuasaan berada di tangan shogun.

Selama tujuh abad memerintah, terdapat beberapa klan berbeda yang memegang posisi shogun, meskipun jabatan ini secara teknis diwariskan secara turun temurun.

Istilah shogun adalah kependekan dari Sei-i Taishogun, yang artinya Panglima Tertinggi Pasukan Ekspedisi Melawan Orang Barbar.

Meski jabatan shogun telah resmi dihapus sejak Restorasi Meiji (1868), istilah ini tetap digunakan di Jepang hingga sekarang untuk menyebut jenderal dalam kemiliteran.

Minamoto no Yoritomo, shogun pertama

Awalnya, gelar shogun diberikan oleh kaisar kepada komandan militer selama periode awal Heian pada abad ke-8.

Gelar ini pertama kali diberikan kepada Otomo no Otomaro. Sedangkan shogun paling terkenal dari periode Heian adalah Sakanoue no Tamuramaro.

Pada Perang Genpei yang berlangsung antara 1180-1185 M, klan Minamoto berhasil mengalahkan Taira. Pasca kemenangannya, Minamoto no Yoritomo menjadi pemimpin militer terkuat di Jepang.

Ia kemudian menobatkan diri sebagai shogun pertama dan mendirikan institusi keshogunan pada 1192 M.

Sebagai shogun pertama dari Keshogunan Kamakura, Minamoto no Yoritomo berkuasa antara 1192-1199 M.

Oleh karena itu, para ahli terkadang memiliki perbedaan pendapat terkait siapa sebenarnya shogun pertama di Jepang.

Beberapa menyebut Otomo no Otomaro, sementara sebagian lainnya menyebut Minamoto no Yoritomo, yang menjadikan keshogunan sebagai institusi resmi.

Baca juga: Fujinkai, Barisan Wanita Bentukan Jepang

Daftar keshogunan di Jepang

Sejak Minamoto no Yoritomo mendirikan Keshogunan Kamakura, posisi kaisar tetap berada di atas shogun.

Akan tetapi dalam praktiknya, kekuasaan shogun lebih tinggi daripada kaisar, karena siapapun yang mengendalikan kekuatan militer juga mengendalikan negara. Para shogun memiliki tentara sendiri, yang dikomando oleh para samurai.

Kaisar tetap dipertahankan dan didukung untuk menjalankan fungsi seremonial, serta dibutuhkan oleh shogun untuk memberikan legitimasi pada pemerintahan mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com