Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Gelar Haji di Indonesia

Kompas.com - 30/10/2021, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap umat Muslim di Indonesia yang baru saja menyelesaikan ibadah haji di Padang Arafah, Mekah, akan menyandang panggilan haji atau hajjah. 

Pemberian gelar haji ini cukup berbeda, karena hanya ada di Tanah Air. 

Di luar negeri, seperti Arab Saudi dan negara Muslim lainnya tidak mengenal gelar tersebut. 

Gelar haji mulai digunakan di Indonesia sejak zaman kolonial Belanda, tahun 1916. 

Baca juga: Tokoh yang Mengemukakan Teori Mekkah

Alat pengawasan Belanda

Haji adalah ziarah Islam tahunan ke Mekah, kota suci umat Islam. 

Melakukan ibadah haji merupakan hal yang wajib untuk dilakukan bagi setiap umat Muslim yang mampu, setidaknya sekali dalam seumur hidup. 

Bagi setiap umat Muslim di Indonesia yang sudah selesai berkunjung ke Padang Arafah, Mekah, mereka akan mendapat gelar haji di depan nama mereka. 

Gelar Haji sendiri mulai digunakan di Indonesia sejak zaman kolonial Belanda. 

Pada saat itu, Islam merupakan salah satu kekuatan anti-kolonialisme di Indonesia pada masa penjajahan Belanda. 

Semangat kemerdekaan kerap digembar-gemborkan oleh para tokoh Islam, salah satunya setelah mereka kembali dari ibadah haji. 

KH Ahmad Dahlan seusai pulang ibadah haji mendirikan Muhammadiyah. 

Kemudian, KH Hasyim Asyari mendirikan Nahdlatul Ulama, Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam, dan Cokroaminoto mendirikan Sarekat Islam. 

Berdirinya organisasi-organisasi Islam ini mengkhawatirkan pihak Belanda, karena para tokoh yang kembali dari ibadah haji dianggap sebagai orang suci di Jawa. 

Karena itu, para haji diyakini akan lebih didengar oleh penduduk awam lainnya. 

Dulu, para kiai sendiri tidak ada yang bergelar haji, karena haji itu merupakan ibadah. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com