Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Suku Batak Mempunyai Banyak Marga?

Kompas.com - 23/10/2021, 11:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagai salah satu suku bangsa dengan populasi terbesar di Indonesia, Suku Batak, yang mendiami Sumatera Utara, memiliki beragam keunikan.

Salah satu keunikannya adalah semua orang Batak mempunyai marga, yang menunjukkan asal keturunan mereka.

Suku Batak terbagi ke dalam enam sub-suku atau puak, yaitu Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing.

Setiap puak memiliki ciri khas nama marga, yang berfungsi sebagai tanda adanya tali persaudaraan.

Karena orang Batak menganut paham garis keturunan bapak (patrilineal), maka dengan sendirinya marga tersebut juga berasal dari bapak.

Jumlah marga Batak yang ada saat ini diperkirakan mencapai hampir 500 marga. Lantas, mengapa orang Batak mempunyai banyak marga dan bagaimana asal-usulnya?

Asal-usul marga Suku Batak

Menurut cerita tentang asal-usul orang Batak, dikatakan bahwa nenek moyang mereka adalah seorang putri surga bernama Siboru Deak Parujar, yang menikah dengan Raja Odap-odap.

Dari perkawinan mereka, lahir anak kembar bernama Raja Ihot Manisia (laki-laki) dan Boru Ihot Manisia (perempuan).

Raja Ihot Manisia mempunyai tiga anak, salah satu di antaranya adalah Raja Miokmiok, yang kemudian memiliki anak bernama Eng Banua.

Eng Banua memiliki tiga anak bernama Raja Bonang-bonang, Si Raja Atseh, dan Si Raja Jau.

Orang Batak adalah keturunan Si Raja Bonang-bonang, sementara Si Raja Atseh diduga menurunkan orang Aceh, dan Si Raja Jau merupakan nenek moyang orang Minangkabau atau Jawa.

Di dalam mitos disebutkan bahwa Si Raja Bonang-bonang memiliki satu anak bernama Guru Tantan Debata, yang anaknya bernama Si Raja Batak.

Si Raja Batak kemudian mempunyai dua anak, yaitu Guru Tatea Bulan dan Si Raja Isumbaon. Dari dua anak Si Raja Batak inilah kemudian berkembang marga-marga masyarakat Batak.

Baca juga: Rumah Bolon, Rumah Adat Suku Batak di Sumatera Utara

Dari keturunan Guru Tatea Bulan muncul marga-marga Lontung, sedangkan Raja Isumbaon menurunkan marga-marga Sumba. Lontung dan Sumba merupakan induk marga-marga Batak yang ada sekarang ini.

Arti marga di Batak sangatlah penting karena dapat menentukan status sosial seseorang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com