Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Bercocok Tanam di Indonesia

Kompas.com - 27/09/2021, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah cara hidup berburu dan mengumpulkan makanan dilampaui, manusia menginjak suatu periode yang disebut masa bercocok tanam.

Masa ini amat penting dalam sejarah perkembangan dan peradaban masyarakat, karena terdapat sejumlah penemuan baru berupa penguasaan sumber-sumber alam.

Masyarakatnya telah hidup menetap dengan membentuk perkampungan serta mampu mengelola pertanian dan mengembangbiakkan hewan.

Meski semua wilayah di dunia mengalami periode ini, tetapi awal mula dan berlangsungnya berbeda-beda di setiap tempat, begitu pula di Kepulauan Indonesia.

Lantas, bagaimana kehidupan pada masa bercocok tanam di Indonesia?

Manusia pendukung

Ciri-ciri manusia yang berdiam di Indonesia pada masa bercocok tanam tidak diketahui pasti, karena tidak ada temuan rangka yang cukup utuh dari periode ini.

Namun, para ahli meyakini bahwa manusia yang hidup pada masa bercocok tanam di Indonesia barat mendapat pengaruh besar dari ras Mongoloid.

Hal ini sesuai dengan keadaan di negeri tetangga, yakni Thailand, Vietnam, dan Malaysia, yang pada masa ini populasinya memperlihatkan ciri-ciri ras Mongoloid.

Selain itu, rangka manusia Megalitik dari Bali juga menyokong pendapat itu, karena giginya menunjukkan ciri-ciri Mongoloid.

Akan tetapi, keadaan di Indonesia timur berlainan, di mana manusia yang hidup di wilayahnya lebih dipengaruhi oleh unsur-unsur Australomelanesid.

Manusia di Indonesia Timur juga tidak banyak memiliki perbedaan dengan masyarakat berburu tingkat lanjut dan manusia masa perundagian.

Pada periode ini, daerah Indonesia yang dihuni manusia semakin bertambah luas, dengan pemusatan populasi di daerah-daerah yang subur.

Selain itu, aktivitas penduduk untuk berpindah-pindah tempat menjadi berkurang karena masyarakatnya telah hidup menetap dan mampu mengolah lahan pertanian.

Baca juga: Masa Bercocok Tanam: Ciri-ciri, Kehidupan, dan Peninggalan

Kemampuan membuat alat

Masa bercocok tanam di Indonesia dimulai kira-kira bersamaan dengan berkembangnya kemahiran mengumpam alat-alat batu serta dikenalnya pembuatan gerabah atau Zaman Neolitikum.

Alat-alat yang umumnya diumpam atau diasah adalah beliung, kapak batu, mata panah, dan mata tombak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com