KOMPAS.com - Sistem kepercayaan primitif seperti Animisme dan Dinamisme telah ada sejak masa prasejarah.
Kepercayaan yang menganggap pohon dan batu besar memiliki kekuatan gaib disebut Dinamisme.
Dinamisme berasal dari bahasa Yunani, dunamos yang artinya kekuatan atau daya.
Maka dari itu, Dinamisme adalah kepercayaan bahwa benda-benda di sekitar manusia mempunyai kekuatan gaib.
Kekuatan gaib tersebut bisa terdapat di api, batu-batuan, pohon, binatang, bahkan manusia.
Baca juga: Sistem Kepercayaan Manusia Purba Masa Praaksara
Kepercayaan pada zaman prasejarah muncul dari alam pikiran masyarakatnya sendiri.
Dengan melihat keberadaan pohon besar hingga gunung, pada akhirnya menimbulkan perasaan takut, kagum, dan hormat.
Campuran perasaan tersebut melahirkan penyembahan kepada benda-benda di alam yang lambat laun membentuk suatu sistem kepercayaan.
Kepercayaan Dinamisme kemudian berkembang karena rasa ketergantungan masyarakatnya terhadap kekuatan lain di luar dirinya.
Benda-benda yang diyakini mempunyai kekuatan dianggap mampu memberikan suatu manfaat yang akan membantu manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya ataupun mendatangkan marabahaya.
Alhasil, para manusia purba penganut kepercayaan Dinamisme umumnya menggantungkan hidupnya pada benda-benda seperti api, batu, air, pohon, ataupun binatang.
Baca juga: Pembabakan Masa Prasejarah Berdasarkan Geologi
Unsur-unsur kepercayaan Dinamisme masyarakat prasejarah masih bisa ditemukan di masa sekarang.
Seperti contohnya, saat ini sebagian orang masih percaya bahwa batu cincin ataupun jimat lainnya dapat mendatangkan manfaat, mulai dari kekebalan hingga ketampanan.
Contoh lain dapat ditemukan pada sebagian orang Kerinci yang menganggap benda-benda pusaka peninggalan nenek moyang seperti keris, tombak, pedang, dan batu-batu mustika mempunyai keramat, tuah dan khasiat pengobatan.
Referensi: