Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revolusi Anyelir: Latar Belakang dan Kronologi

Kompas.com - 17/09/2021, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Lagu tersebut sebetulnya dilarang untuk diputar di radio Portugis saat itu. 

Namun, lagu ini tetap diputar untuk memberi sinyal bahwa Angkatan Bersenjata Gerakan siap mengambil alih titik-titik strategis.

Angkatan Bersenjata Gerakan juga memberitahu bahwa revolusi telah dimulai dan tidak akan dihentikan. 

Enam jam kemudian, rezim Caetano mengalah. 

Kudeta yang dipimpin oleh militer ini berhasil mengembalikan demokrasi kepada Portugal dan mengganti rezim otoriter menjadi demokrasi.

Kendati rezim Caetano telah mengalah, melalui radio, para penduduk diperingatkan untuk tetap berada di dalam rumah mereka, karena akan jauh lebih aman.

Namun, yang terjadi justru sebaliknya. 

Ribuan penduduk Portugis turun ke jalan, berbaur dengan para pemberontak militer untuk mendukung mereka.

Baca juga: Revolusi Turki Muda: Penyebab, Kronologi, dan Dampak

Aksi penduduk Portugis turun ke jalan ini bertujuan untuk merayakan akhir kediktatoran dan perang di wilayah-wilayah jajahan. 

Bunga Anyelir pun diletakkan di moncong senjata dan juga di seragam.

Secara efektif, peristiwa ini telah mengubah rezim Portugis dari kediktatoran otoriter menjadi demokrasi. 

Caetano ditemukan berlindung di kantor polisi militer utama Lisbon di Largo do Carmo.

Ia dipaksa untuk menyerahkan kekuasaan kepada Spinola. Caetano pun menghabiskan sisa hidupnya di Brazil. 

Referensi: 

  • Birmingham, David. (1996). A Concise History of Portugal. JHU Press. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com