Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revolusi Anyelir: Latar Belakang dan Kronologi

Kompas.com - 17/09/2021, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Revolusi Anyelir adalah kudeta militer yang terjadi di Lisbon, Portugal, tanggal 25 April 1974. 

Revolusi ini dilakukan sebagai bentuk perayaan lepasnya rezim otoriter yang berubah menjadi demokrasi bagi penduduk Portugis. 

Revolusi Anyelir sendiri diorganisir oleh Gerakan Angkatan Bersenjata yang terdiri dari perwira militer yang menentang rezim. 

Setelah itu, setiap tanggal 25 April dianggap sebagai Hari Kebebasan bagi bangsa Portugis dan telah menjadi hari libur nasional di Portugal. 

Baca juga: Penyebab Terjadinya Perlawanan Terhadap Bangsa Portugis

Latar Belakang Revolusi Anyelir

Pada 1933, terdapat sebuah rezim di Portugal yang bernama Estado Novo (kediktatoran otoriter). 

Rezim ini dikenal sebagai rezim otoriter yang kerap menganiaya rezim lawan lain dengan cara disiksa, dipenjara, dan dibunuh. 

Untuk mengatasi rezim ini, para perwira militer pun melakukan kudeta guna mengubah rezim Portugal dari kediktatoran otoriter (Estado Novo) menjadi demokrasi. 

Sekelompok petugas Portugis berpangkat rendah juga turut berjuang memerangi gerilyawan pro-kemerdekaan di wilayah Imperium Portugis di Afrika.

Mereka bangkit untuk mengambil alih kekuasaan dari korporat dan otoritarian rezim Estado Novo yang telah memerintah Portugal sejak tahun 1930-an. 

Baca juga: Portugis, Bangsa Eropa Pertama yang Masuk ke Indonesia

Kronologi Revolusi Anyelir

Bulan Februari 1964, terdapat beberapa perwira sayap kiri militer yang ingin menggulingkan rezim otoriter, Caetano, dengan melakukan kudeta militer, salah satunya Antonio de Spinola. 

Perwira-perwira tersebut membentuk Angkatan Bersenjata Gerakan, dipimpin oleh Vitor Alves dan Otelo Saraiva de Carvalho serta Kapten Vasco Lourenco.

Gerakan ini secara signifikan dibantu oleh petugas lain, tentara Portugis yang didukung Spinola dan reformasi sipil dan militer yang demokratis. 

Pada 6 April 1974, kapten dan tentara telah diperingatkan untuk memulai kudeta.

Selanjutnya, tanggal 25 April 1974, pukul 00:20, melalui Radio Renascenca, diputar lagu Grandola, Vila Morena.

Revolusi Anyelir di PortugalWikimedia Commons Revolusi Anyelir di Portugal
Lagu tersebut sebetulnya dilarang untuk diputar di radio Portugis saat itu. 

Namun, lagu ini tetap diputar untuk memberi sinyal bahwa Angkatan Bersenjata Gerakan siap mengambil alih titik-titik strategis.

Angkatan Bersenjata Gerakan juga memberitahu bahwa revolusi telah dimulai dan tidak akan dihentikan. 

Enam jam kemudian, rezim Caetano mengalah. 

Kudeta yang dipimpin oleh militer ini berhasil mengembalikan demokrasi kepada Portugal dan mengganti rezim otoriter menjadi demokrasi.

Kendati rezim Caetano telah mengalah, melalui radio, para penduduk diperingatkan untuk tetap berada di dalam rumah mereka, karena akan jauh lebih aman.

Namun, yang terjadi justru sebaliknya. 

Ribuan penduduk Portugis turun ke jalan, berbaur dengan para pemberontak militer untuk mendukung mereka.

Baca juga: Revolusi Turki Muda: Penyebab, Kronologi, dan Dampak

Aksi penduduk Portugis turun ke jalan ini bertujuan untuk merayakan akhir kediktatoran dan perang di wilayah-wilayah jajahan. 

Bunga Anyelir pun diletakkan di moncong senjata dan juga di seragam.

Secara efektif, peristiwa ini telah mengubah rezim Portugis dari kediktatoran otoriter menjadi demokrasi. 

Caetano ditemukan berlindung di kantor polisi militer utama Lisbon di Largo do Carmo.

Ia dipaksa untuk menyerahkan kekuasaan kepada Spinola. Caetano pun menghabiskan sisa hidupnya di Brazil. 

Referensi: 

  • Birmingham, David. (1996). A Concise History of Portugal. JHU Press. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com