KOMPAS.com - Muhammad Yusuf Ronodiputro adalah tokoh yang menyiarkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Ia menyebarkan proklamasi melalui Radio Hoso Kyoku, tempat Ronodiputro bekerja.
Penyebaran berita proklamasi tersebut diawali dengan kabar menyerahnya Jepang tanpa syarat kepada Sekutu.
Ronodiputro lantas segera mencari cara agar dapat menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia, melihat kondisi saat itu semua ruang siaran dijaga oleh Kempetai.
Ia kemudian masuk ke ruang siaran radio mancanegara, menyambungkan kabel pemancar, dan segera menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia, pukul 19.00.
Baca juga: Penembakan Misterius (Petrus): Latar Belakang dan Dampaknya
Muhammad Yusuf Ronodiputro lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 30 September 1919.
Ia adalah lulusan sekolah menengah tinggi Algeemene Middelbare School (AMS) di Batavia.
Setelah itu, Ronodiputro bekerja di perusahaan dagang milik Belanda.
Sewaktu pendudukan Jepang, Muhammad Yusuf Ronodiputro bekerja di Keimin Bunka Sidoosho atau Pusat Kebudayaan pada bagian Seni Lukis.
Kemudian, tahun 1943, ia bekerja sebagai wartawan radio militer Jepang di Jakarta bernama Hoso Kyoku.
Hoso Kyoku dipimpin oleh seorang tentara Jepang, Letkol Tomo Bachi dan Utoyo Ramlan.
Baca juga: Ali Sadikin: Kebijakan, Peran, dan Pencapaiannya
Pada 6 Agustus 1945, Jepang dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat, yaitu di Hiroshima. Kemudian, pada 9 Agustus 1945, bom kedua jatuh di Nagasaki.
Akibat kejadian itu, Jepang kemudian menyatakan menyerah tanpa syarat kepada tentara Sekutu.
Namun, berita menyerahnya Jepang belum terdengar sampai khalayak umum Indonesia.
Ketika Muhammad Yusuf Ronodiputro masih bekerja di Radio Hoso Kyoku, ia belum mendengar kabar tersebut.