Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberontakan Sadeng dan Keta

Kompas.com - 05/08/2021, 15:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Atas saran Mahapatih Arya Tadah dan Patih Gajah Mada, Ratu Tribhuwana Tunggadewi berusaha memadamkan pemberontakan dengan cara diplomasi.

Akan tetapi, rencana tersebut dikacaukan oleh Ra Kembar, panglima tinggi Kerajaan Majapahit.

Ra Kembar lebih dulu mengepung Sadeng dan Keta karena menganggap kedua daerah tersebut harus dihancurkan.

Patih Gajah Mada sebenarnya sempat mengirimkan utusan untuk mencegah Ra Kembar, tetapi terlambat.

Sadeng dan Keta pun mulai melakukan perlawanan dan pertempuran tidak dapat dihindari.

Meski jalannya pemberontakan tidak diceritakan secara rinci, Pararaton menyebutkan bahwa pergolakan di Sadeng dan Keta dapat dipadamkan setelah Ratu Tribhuwana Tunggadewi turun tangan.

Tiga tahun kemudian, Patih Gajah Mada diangkat menjadi mahapatih Kerajaan Majapahit.

 

Referensi:

  • Murti, Tendi Krishna. (2009). Majapahit Kingdom. Jakarta: Buana Cipta Pustaka.
  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno. Jakarta: Balai Pustaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com