Setelah terjadi keributan di keluarga kerajaan, Belanda akan datang memberi bantuan.
Pengalaman membuktikan bahwa kerajaan yang dibantu Belanda akan memenangkan peperangan.
Akan tetapi, setiap bantuan tentu saja diikuti dengan upah, yaitu sebagian wilayah kerajaan yang dikalahkan.
Dengan politik adu domba, Belanda dapat meraup dua keuntungan, yaitu mendapatkan wilayah untuk dikuasai dan raja yang dibantu menjadi kaki tangannya.
Cara ini menjadikan Belanda dapat menguasai sebagian besar wilayah di nusantara dalam waktu yang sangat lama.
Baca juga: Devide et Impera: Asal-usul dan Upaya-upayanya di Nusantara
Selama berabad-abad dijajah, bangsa Indonesia selalu melakukan perlawanan dalam bentuk perjuangan bersenjata maupun politik.
Perlawanan dilakukan oleh raja, sultan, pangeran dari lingkungan keraton, ataupun dari petani di berbagai daerah.
Perjuangan yang dilakukan oleh rakyat dan penguasa di berbagai daerah telah menunjukkan bahwa Indonesia tidak ingin dijajah.
Akan tetapi, perlawanan yang dilakukan sampai dengan tahun 1908 selalu mengalami kegagalan dan belum berhasil mengusir Belanda dari nusantara.
Kegagalan dalam melawan penjajahan Belanda di Indonesia tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, sebagai berikut.