Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Masuknya Islam di Jawa Tengah

Kompas.com - 17/07/2021, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Penyebaran agama Islam di Jawa Tengah menjadi sangat pesat berkat peranan para wali.

Bahkan kelompok wali yang terkenal dengan nama Wali Sanga diyakini sebagai pelopor penyiaran agama Islam di Pulau Jawa.

Wali Sanga tidak hidup pada saat yang persis bersamaan, tetapi mereka memiliki keterkaitan darah ataupun hubungan guru-murid.

Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik adalah wali pertama yang menyebarkan pengaruhnya di pesisir pantai utara Jawa Timur.

Berawal dari Gresik, penyebaran Islam mulai bergerak ke arah barat menembus Lamongan, Tuban, hingga akhirnya di masuk ke Jawa Tengah.

Wilayah Jawa Tengah menjadi pusat berkembangnya kebudayaan Islam menjelang akhir abad ke-15, ketika Kerajaan Demak berdiri.

Baca juga: Masuknya Islam ke Nusantara

Munculnya Kerajaan Demak

Sebelum Demak muncul sebagai kerajaan Islam, wilayahnya masuk dalam kekuasaan Kerajaan Majapahit, sehingga penduduknya banyak yang menganut agama Hindu atau Buddha.

Kerajaan Demak ini didirikan oleh Raden Patah, putra Prabu Brawijaya, penguasa terakhir Kerajaan Majapahit pada sekitar tahun 1478.

Raden Patah membangun Kerajaan Demak dengan bantuan para Wali Sanga, termasuk gurunya, Sunan Ampel.

Kesultanan Demak terbukti menjadi kerajaan bercorak Islam pertama di Jawa yang mendorong perkembangan Islam yang diajarkan oleh para wali.

Pada abad ke-16, Jepara, Kudus, Pati, Juwana, dan Rembang menjadi pusat perniagaan laut dan pelabuhan penting bagi Kerajaan Demak, sehingga memungkinkan penyebaran Islam semakin masif.

Keberadaan kerajaan Demak juga membantu para wali untuk mensosialisasikan Islam hingga ke daerah pedalaman hingga di Jawa Tengah bagian selatan.

Upaya islamisasi di daerah pedalaman biasanya dilakukan oleh para mubaligh penerus wali yang bersifat lokal.

Di antara para wali yang bersifat lokal tersebut adalah Sunan Gesang di Magelang dan Sunan Bayat di Klaten.

Pada masanya, rakyat Jawa Tengah dapat hidup makmur dan damai di bawah kekuasaan Kesultanan Demak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com