Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Masuknya Islam di Jawa Timur

Kompas.com - 18/07/2021, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Islam diperkirakan pertama kali masuk ke Jawa Timur pada abad ke-11.

Salah satu bukti pengaruh Islam telah masuk di Jawa Timur pada abad ke-11 adalah ditemukannya makam Islam di Gresik, yaitu makam Fatimah binti Maimun yang menunjuk tahun 1475 H/ 1082 M.

Kemudian pada sekitar abad ke-14, di Jawa telah diperlihatkan bukti mengenai kuatnya peranan masyarakat muslim, yaitu dengan hadirnya makam-makam kuno berangka tahun 1368 M di Troloyo, dekat pusat Kerajaan Majapahit.

Perkembangan Islam di Jawa Timur, bahkan di Pulau Jawa, selanjutnya tidak dapat dipisahkan dari perjuangan Wali Sanga.

Di Jawa Timur, para wali tinggal di Surabaya, Gresik, dan Lamongan.

Mereka menyiapkan fondasi-fondasi yang kuat untuk membangun pemerintahan Islam berbentuk kerajaan.

Hingga pada awal abad ke-16, Islam telah berkembang pesat di seluruh wilayah Jawa.

Baca juga: Masuknya Islam ke Nusantara

Kedatangan Sunan Gresik ke Jawa Timur

Mulai abad ke-15, di beberapa daerah pesisir pantai utara Jawa, termasuk di Gresik, telah menunjukkan adanya kegiatan keagamaan yang diprakarsai oleh para wali.

Era Wali Sanga menjadi tanda berakhirnya dominasi Hindu-Buddha untuk digantikan dengan kebudayaan Islam.

Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik adalah tokoh Wali Sanga yang pertama-tama menyebarkan agama Islam di Jawa, pada abad ke-14.

Daerah yang pertama kali dituju adalah Desa Sembalo, sekarang di Kecamatan Manyar, Gresik.

Sunan Gresik lalu mulai menyebarkan agama Islam di Jawa bagian timur dengan mendirikan masjid pertama di Desa Pasucinan, Manyar.

Pada masa itu, masyarakat Jawa Timur yang umumnya beragama Hindu atau Buddha di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit dapat menerima Islam dengan cepat.

Salah satu penyebabnya adalah karena pendekatan yang digunakan Sunan Gresik sangat arif bijaksana dan tidak menentang secara tajam kepercayaan penduduk kala itu.

Setelah berhasil merangkul masyarakat Gresik, Maulana Malik Ibrahim melakukan kunjungan ke ibu kota Majapahit di Trowulan dan diterima dengan baik oleh rajanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com