Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urip Sumoharjo: Masa Muda, Karier Militer, dan Perjuangannya

Kompas.com - 12/05/2021, 16:09 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Urip juga mulai menyalurkan senjata ke berbagai unit TKR. 

Ia mengambil alih senjata yang disita Jepang dan mendistribusikannya sesuai kebutuhan. 

Kalah dari Jenderal Soedirman

Pada tanggal 12 November 1945, dalam pertemuan TKR, Jenderal Soedirman, komandan Divisi V Purwokerto terpilih sebagai panglima angkatan perang. 

Melalui dua tahap pemungutan suara buntu, Urip meraih 21 suara dan Soedirman unggul dengan 22 suara. 

Komandan divisi Sumatra semuanya sepakat untuk memilih Soedirman. 

Pada masa kepimpinan Soedirman, Urip dipilih untuk menjadi kepala staf dengan pangkat letnan jenderal.

Setelah Soedirman dikukuhkan sebagai panglima besar TKR pada 18 Desember, ia mulai berupaya untuk mengonsolidasikan dan mempersatukan angkatan perang.

Sedangkan Urip bertugas menangani masalah-masalah teknis dan organisasi.

Bersama-sama, Soedirman dan Urip berhasil mengatasi ketidaksepahaman antara mantan tentara PETA dan KNIL.

Baca juga: Djuanda Kartawijaya: Pendidikan, Karier Politik, dan Perannya

Akhir Hidup

Kondisi kesehatan Urip mulai melemah. Ia pun menjalani perawatan dari Dr. Sim Ki Ay. 

Namun, pada 17 November 1948, Urip ambruk dan wafat di kamarnya di Yogyakarta akibat serangan jantung. 

Jenazahnya dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Semaki.

Penghargaan

Urip menerima sejumlah tanda kehormatan dari pemerintah secara anumerta atau tindakan yang berkaitan dengan seseorang dan dilakukan setelah yang bersangkutan meninggal dunia. 

Ia mendapat Bintang Sakti (1959), Bintang Mahaputra (1960), Bintang Republik Indonesia Adipurna (1967), dan Bintang Kartika Eka Pakci Utama (1968). 

Pada 10 Desember 1964, Urip ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia melalui Kepres No. 314 Tahun 1964. 

Pada 22 Februari 1964, akademi militer Indonesia di Magelang mendedikasikan sebuah tugu untuk dirinya. 

Urip digambarkan sebagai seorang putra Indonesia yang mengagungkan karya daripada kata, yang mengutamakan Dharma daripada minta. 

Selain itu, nama Urip juga dijadikan sebagai nama jalan, termasuk di kampung halamannya, Purworejo, Yogyakarta, dan di Jakarta.

Referensi: 

  • Adi, A. Kresna. (2011). Soedirman: Bapak Tentara Indonesia. Yogyakarta: Mata Padi Pressindo. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com