Saat Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Shah Johan Berdaulat memegang kekuasaa, terjadi lagi pergolakan selama kurang lebih empat tahun antara Syiah dan Sunni.
Pergolakan ini diakhiri dengan Perjanjian Alue Meuh yang membagi kerajaan menjadi dua bagian:
Pada akhirnya, Islam Syiah tidak berkembang karena Perlak Baroh dihancurkan Sriwijaya.
Kerajaan Perlak mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin II.
Di bawah kekuasaannya, Kerajaan Perlak mengalami kemajuan pesat, terutama dalam bidang pendidikan Islam dan perluasan dakwah.
Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin II kemudian digantikan Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz, sultan terakhir Perlak.
Sebab setelah Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz wafat, Kerajaan Perlak disatukan dengan Kerajaan Samudera Pasai.
Referensi: