Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

KOMPAS.com - Pertempuran Selat Sunda terjadi pada tanggal 28 Februari 1942.

Pertempuran ini masih menjadi rangkaian peperangan yang terjadi di Laut Jawa, yang berlangsung sehari sebelumnya antara Angkatan Laut Kekaisaran Jepang melawan pasukan Sekutu pada Perang Dunia II.

Pasukan sekutu diwakili oleh American-British-Dutch-Australian Command (ABDACOM), yakni gabungan tentara Amerika Serikat (AS), Inggris, Belanda, dan Australia,

Berikut ini sejarah Pertempuran Selat Sunda.

Terjadi setelah Pertempuran Laut Jawa

Pertempuran Selat Sunda merupakan pertempuran laut yang terjadi di Selat Sunda, yang terletak di antara Pulau Jawa dan Sumatera.

Peperangan ini merupakan lanjutan dari Pertempuran Laut Jawa (di antara Pulau Jawa dan Kalimantan), yang berlangsung pada 27 Februari 1942.

Berawal dari penguasaan Jepang atas Serawak dan Filipina, Indonesia semakin mudah untuk dibobol.

Setelah Jepang merebut sebagian markas Sekutu di Kalimantan, Sulawesi Utara, serta menguasai beberapa titik sumber minyak di sana, Sekutu membentuk ABDACOM untuk menghalaunya Jepang.

Pada 27 Februari 1942, pasukan Sekutu di bawah pimpinan Laksamana Karel Doorman diberangkatkan dari Surabaya untuk menghadang Jepang dari arah Selat Makassar yang dipimpin Laksamana Muda Takeo Takagi.

Pertempuran di Laut Jawa antara ABDACOM dan pasukan Jepang pun berkecamuk di Laut Jawa sejak siang hingga malam hari.

Jepang memperoleh kemenangan gemilang dalam Pertempuran Laut Jawa, dengan berhasil menghancurkan kekuatan Sekutu dan menewaskan Laksamana Doorman.

Sisa kekuatan Sekutu terpaksa mundur ke Tanjung Priok di Jakarta, pada 28 Februari siang.

Pertempuran di Selat Sunda

Setelah kemenangan di Laut Jawa, pada 28 Februari 1942, Jepang melakukan konvoi dengan 50 kapal armada lautnya menuju Selat Sunda.

Saat itu, mereka bertemu dengan kapal penjelajah Amerika (USS Houston) dan HMAS Perth milik Australia, yang diperintahkan untuk mundur ke Tanjung Priok.

Sore harinya, USS Houston dan HMAS Perth menerima perintah untuk berlayar ke Cilacap di pantai selatan Jawa, melalui Selat Sunda

Kapal perusak milik Belanda, HNLMS Eversten yang juga berada di Tanjung Priok, ditugaskan untuk mengawal USS Houston dan HMAS Perth, tetapi berangkat dua jam lebih lambat karena belum siap.

Di perjalanan, USS Houston dan HMAS Perth yang dikomandoi oleh Hector Waller, bertemu dengan konvoi Angkatan Laut Jepang yang memasuki Teluk Banten.

Sekitar pukul 11 malam, USS Houston dan HMAS Perth terlihat oleh kapal perusak Fubuki milik Jepang, yang sedang berpatroli dan diam-diam mengikuti mereka.

Tidak lama kemudian, HMAS Perth melihat kapal yang awalnya disangka sebagai sebuah korvet Australia.

Namun, kapal tersebut ternyata kapal perusak Jepang lainnya (mungkin Harukaze), yang langsung menembakkan sembilan torpedo.

Setelah Harukaze berbalik, Waller melaporkan kontak tersebut dan memerintahkan menara depannya untuk melepaskan tembakan.

Alhasil, dua pihak saling melempar torpedo, tetapi Sekutu kalah jumlah pasukan dari Armada Laut Jepang.

Melansir Historia ID, saat itu pihak Jepang yang dipimpin Laksda Kenzaburo Hara dan Divisi 7 yang dikomandoi oleh Laksdya Takeo Kurita, membawa dua kapal induk, lima kapal penjelajah, 12 kapal perusak, satu kapal ranjau, dan 58 kapal angkut pasukan darat.

Lewat tengah malam, USS Houston dan HMAS Perth tenggelam di Selat Sunda setelah dikepung dan dihujani tembakan oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang.

Sekutu juga kehilangan 696 orang yang berada di USS Houston dan 375 orang di HMAS Perth, termasuk kedua kapten kapal tersebut.

Sedangkan sisa pasukan Sekutu yang selamat diangkut oleh Jepang dan ditawan.

Dalam pertempuran ini, empat kapal angkut Jepang dan sebuah kapal penyapu ranjau tenggelam, termasuk kapal yang ditumpangi oleh Jenderal Imamura.

Jenderal Imamura berhasil selamat dengan melompat ke laut dan diangkut oleh kapal kecil yang membawanya ke darat.

Sementara itu, HNLMS Eversten yang hendak menyusul USS Houston dan HMAS Perth, juga terkepung oleh kapal Jepang di Selat Sunda.

HNLMS Eversten meledak akibat tembakan torpedo Jepang, tetapi kru kapal berhasil selamat karena lebih dulu melarikan diri ke darat.

Berujung pada Perjanjian Kalijati

Seminggu setelah Pertempuran Selat Sunda, Jepang dan Belanda sudah menyepakati Perjanjian Kalijati di Subang, Jawa Barat, yang menandai penyerahan kekuasaan tanpa syarat atas Hindia Belanda dari Belanda kepada Jepang.

Perjanjian ini diwakili oleh Letjen Hein Ter Poorten dari pihak Belanda dan Jenderal Hitoshi Imamura dari pihak Jepang.

Mulai 8 Maret 1942, atau sejak berlakunya Perjanjian Kalijati, Jepang resmi menduduki Hindia Belanda.

https://www.kompas.com/stori/read/2024/04/18/200000779/sejarah-pertempuran-selat-sunda

Terkini Lainnya

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke