Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tsabit Bin Qurrah, Ilmuwan dan Penerjemah Literatur Masa Abbasiyah

Tsabit bin Qurrah dikenal sebagai salah satu ilmuwan Islam terkemuka pada masanya, terutama dalam bidang matematika dan astronomi.

Ia melakukan banyak penelitian tentang teori bilangan, geometri, dan aljabar.

Selain itu, Tsabit bin Qurrah juga dikenal karena mengembangkan beberapa alat matematika penting, seperti pengukur sudut dan pengukur waktu.

Tsabit bin Qurrah juga memiliki minat yang besar dalam astronomi. Ia melakukan banyak penelitian tentang gerakan planet dan bintang.

Ia juga menulis banyak karya tentang ilmu kedokteran dan filsafat, termasuk sebuah risalah tentang obat-obatan.

Berikut riwayat hidup dan sumbangan Tsabit Ibn Qurrah.

Riwayat Hidup

Tsabit bin Qurrah memiliki nama lengkap Abu Al-Hasan bin Marwan Tsabit bin Qurrah Al-Harrani. Ia lahir di Harran (Turki) pada 836 M.

Ia lahir dari keluarga terpandang, Ash-Shahihah, yang terkenal memiliki tingkat intelektual tinggi masa itu. Adapun ayahnya adalah seorang matematikawan.

Sejak kecil, ia telah memperlihatkan kecerdasan yang menjerumuskannya dalam perselisihan di antara kelompoknya.

Perselisihan tentang beberapa masalah ini kemudian mengakibatkan Tsabit bin Qurrah tak dianggap lagi dari bagian kelompok. Bahkan, ia dilarang mendatangi majlis kelompoknya.

Meskipun diasingkan oleh para kelompoknya, hal ini justru menjadi titik balik bagi Tsabit bin Qurrah menjadi seorang ahli terkemuka pada masanya.

Merasa diasingkan, ia kemudian pindah ke daerah yang disebut Kafrutuma. Di sana, ia bertemu dengan ilmuwan matematika besar, Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi.

Dalam pandangan Khawarizmi, Tsabit bin Qurrah memiliki kemauan mental dan intelektual mumpuni. Akhirnya, Al-Khawarizmi mengajak Tsabit bin Qurrah ke Baghdad.

Setelah menjalani proses belajar di Baghdad, Tsabit bin Qurrah menjadi pengajar di sekolah Musa bin Syakir. Ia pun kerap mendapat pujian atas keilmuannya yang luar biasa.

Kecerdasan Tsabit bin Qurrah terdengar oleh Dinasti Abbasiyah. Ia kemudian dipanggil oleh Khalifah Al-Mu’tadh yang kala itu memimpin Abbasiyah, guna turut serta membangun peradaban Islam.

Tsabit bin Qurrah meninggal pada sekitar tahun 901 di Baghdad. Meski begitu, warisannya dalam bidang matematika, astronomi, dan filsafat tetap menjadi sumber inspirasi bagi para ilmuwan Muslim.

Berikut Beberapa Sumbangan Karya dan Temuannya

Astronomi

Pada disiplin ilmu ini, Tsabit bin Qurrah melahirkan beberapa teori, di antaranya adalah tentang persamaan siang dan malam pada musim semi serta gugur yang dilihat dari perubahan poros bumi.

Ia menjelaskan bahwa perputaran poros bumi condong bergetar. Getarannya ini sama halnya dengan getaran lebah yang sedang berputar dan berlangsung secara teratur.

Perputaran ini berlangsung selama dan setiap 26 ribu tahun. Dengan begitu, terjadilah perubahan arah poros bumi dan bintang-bintang yang mengitarinya.

Setidaknya, terdapat tujuh buku yang dihasilkan oleh Tsabit tentang ilmu astronomi.

Matematika

Tsabit banyak menyumbangkan temuan untuk perkembangan ilmu matematika, di antaranya adalah segi empat magic.

Selain itu, ia juga menemukan metode menghitung bernama al-a'daad almutahabbah, yaitu angka-angka yang jika dilakukan pembagian maka hasilnya akan sama dengan yang lain.

Dalam rumpun ilmu ini, ia menulis sembilan karya. Dua karya di antaranya tentang geometri, sedangkan sisanya adalah tentang berhitung.

Kedokteran dan Farmasi

Tsabit bin Qurrah juga merupakan seorang dokter. Bahkan, ia juga diangkat sebagai kepala rumah sakit Baghdad oleh Khalifah Al-Mu’tadh.

Dalam ilmu kedokteran dan farmasi, ia banyak meninggalkan karya-karya yang menjadi referensi pengobatan pada masa itu.

Setidaknya, terdapat empat kitab Tsabit bin Qurrah yang membahas tentang ilmu kedokteran.

Penerjemah

Tsabit yang juga mahir dalam berbagai bahasa, di antaranya adalah bahasa Ibrani, Yunani, dan Suryani.

Pengetahuan Tsabit bin Qurrah dalam bahasa memberi sumbangan lain terhadap khazanah keilmuan untuk Islam.

Buku-buku penting banyak diterjemahkan dalam bahasa Arab, misal Al-Maiisthi (astronomi), dan Jughrafiyyah Al Ma'murah (geografi).

Referensi:

  • Gaudah, M, G. (2012). 147 ilmuwan terkemuka dalam sejarah islam. Jakarta: Pustaka Kautsar.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/04/29/150000479/tsabit-bin-qurrah-ilmuwan-dan-penerjemah-literatur-masa-abbasiyah

Terkini Lainnya

Ide-ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke