Dalam sejarah Islam, Ratu Balqis disebutkan memiliki singgasana yang agung. Kerajaannya juga luas dan rakyatnya dapat hidup makmur.
Akan tetapi, mereka tidak menyembah Allah SWT. Disebut-sebut bahwa mereka disesatkan oleh setan sehingga memutuskan untuk menyembah matahari.
Berikut ini kisah Ratu Balqis.
Siapa itu Ratu Balqis?
Ratu Balqis adalah pemimpin Kerajaan Saba, yang sekarang terletak di Yaman, barat daya Semenanjung Arab.
Konon, Kerajaan Saba berdiri sejak 2000 SM hingga abad ke-8 SM, yang rakyatnya bukan penyembah Allah, melainkan berhala.
Ratu Balqis menjadi pemimpin yang menyembah matahari.
Mengetahui berita ini, salah seorang nabi dalam Islam, yaitu Sulaiman mengirimkan surat kepada Ratu Balqis.
Nabi Sulaiman adalah salah satu tokoh dalam Al-Quran yang dikenal sebagai pembangun Bait Suci pertama.
Surat untuk Ratu Balqis
Isi surat yang ditulis Nabi Sulaiman untuk Ratu Balqis berisi tiga hal, sebagai berikut:
Karena isi surat itu, Ratu Balqis merasa terganggu. Ia beranggapan bahwa surat tersebut seakan-akan merongrong stabilitas kekuasaannya.
Kendati begitu, Ratu Balqis memilih untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara damai, bukan melalui agresi perang.
Menurut Ratu Balqis, agresi perang hanya akan mendatangkan malapetaka dan menimbulkan masalah lain.
Ratu Balqis lebih memilih untuk datang ke kediaman Nabi Sulaiman sembari membawa sebuah hadiah.
Pemberian hadiah ini ternyata merupakan taktik dari Ratu Balqis untuk mengungkap apakah Sulaiman benar-benar seorang nabi atau hanya raja biasa.
Jika Sulaiman adalah seorang nabi, maka ia akan menolak dengan tegas pemberian hadiah dari Ratu Balqis.
Akan tetapi, jika Sulaiman menerima hadiah tersebut, maka Ratu Balqis dapat mengetahui bahwa Sulaiman hanya seorang raja biasa yang serakah.
Sayangnya, strategi yang digunakan Ratu Balqis ternyata gagal.
Sesampainya Ratu Bilqis di istana Nabi Sulaiman, semua hadiah yang ia bawa langsung ditolak oleh Nabi Sulaiman.
Kegagalan Ratu Balqis menjebak Nabi Sulaiman
Kegagalan Ratu Balqis dalam menjebak Nabi Sulaiman dapat diketahui dari tiga pesan yang disampaikan Nabi Sulaiman kepadanya, yaitu:
Setelah hadiah-hadiah yang dibawa Ratu Bilqis ditolak, ia diminta oleh Nabi Sulaiman untuk datang ke negerinya yang berada di Palestina.
Singgasana Ratu Balqis dipindah
Nabi Sulaiman langsung mengadakan rapat darurat bersama para pejabat terasnya.
Ia menyampaikan idenya untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis dari Yaman ke istana Nabi Sulaiman yang terletak di Palestina.
Nabi Sulaiman kemudian menanyakan siapa yang sanggup memindahkan singgasana itu secara cepat sebelum Ratu Balqis tiba di istana.
Salah seorang alim dan ahli hikmah yang bernama Ashif bin Barkiyah pun menyatakan bahwa ia sanggup memindahkan singgasana Ratu Balqis dalam sekejap.
Setelah Ratu Balqis sampai ke Palestina, ia terkesima dengan keindahan istana Nabi Sulaiman.
Pada akhirnya, Ratu Balqis bersedia mengimani Allah, begitu juga dengan para pengikutnya.
Referensi:
https://www.kompas.com/stori/read/2023/01/11/170000579/ratu-balqis-penguasa-kerajaan-saba