Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Jumlah Perempuan dalam Masyarakat Berburu Sangat Sedikit?

Hidup berpindah-pindah dalam kelompok kecil dilakukan untuk mencari makanan dan menghindari ancaman yang bisa datang dari lingkungan sekitar.

Pasalnya, pada periode ini, kemampuan manusia purba dalam segala hal masih sangat terbatas.

Selain itu, para peneliti menemukan bahwa pada kelompok masyarakat berburu dan meramu, populasi perempuan lebih sedikit daripada laki-laki.

Lantas, mengapa jumlah anggota keluarga dari jenis perempuan dalam masyarakat berburu cenderung terbatas?

Perempuan dianggap menghambat gerak

Jumlah anggota keluarga dari jenis perempuan dalam masyarakat berburu cenderung terbatas karena dianggap menghalangi gerak berpindah dan berburu binatang.

Pada masa berburu dan meramu, manusia purba hidup dalam kelompok-kelompok dan membekali diri menghadapi lingkungan sekitar.

Secara berpindah-pindah, sesuai dengan batas kemungkinan memperoleh makanan, mereka tinggal sebentar di tempat yang dipandang cukup aman dari bencana alam atau gangguan binatang liar.

Kondisi alam yang liar merupakan salah satu sebab penghambat perkembangan penduduk saat itu.

Oleh karena itu, segala daya manusia ditunjukkan demi keberhasilan bertahan hidup.

Bahkan, manusia purba membatasi jumlah anggota kelompoknya, misalnya dengan membunuh anak-anak (terutama perempuan) yang baru lahir.

Hal itu dilakukan demi berhasilnya perburuan, karena perempuan dianggap menghalangi gerak berpindah dan memburu binatang.

Pada masa berburu dan meramu, telah dilakukan pembagian kerja yang didasarkan pada jenis kelamin.

Kelompok laki-laki bertugas melakukan pemburuan, sedangkan perempuan mengumpulkan makanan yang tidak memerlukan tenaga terlalu besar.

Perburuan dilakukan oleh kelompok-kelompok kecil dan hasilnya dibagi bersama-sama.

Sehari-hari, kelompok perempuan bertugas mengumpulkan makanan seperti umbi-umbian, buah-buahan, keladi, daun-daunan, siput, dan kerang.

Meski tidak membutuhkan tenaga sebesar berburu, tetapi peran perempuan penting sekali dalam memilih atau menyeleksi tumbuh-tumbuhan yang aman dimakan.

Selain itu, perempuan juga bertanggung jawab mengurus serta membimbing anak-anak dalam meramu.

Setelah api ditemukan, peramu menemukan cara-cara memanasi makanan dan berkewajiban memelihara api.

Kewajiban-kewajiban itu pula yang sebenarnya menghambat perempuan untuk mengikuti perburuan.

Referensi:

  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia I: Zaman Prasejarah di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/09/10/090000079/mengapa-jumlah-perempuan-dalam-masyarakat-berburu-sangat-sedikit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke