Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat FIFA Disebut Terlibat dalam Kasus Dakwaan UEFA kepada Man City

Kompas.com - 16/02/2020, 09:00 WIB
Angga Setiawan,
Nugyasa Laksamana

Tim Redaksi

Sumber BolaSport

KOMPAS - Dalam skandal pelanggaran keuangan yang didakwa UEFA kepada Manchester City ternyata turut melibatkan pejabat FIFA.

Man City secara resmi didakwa UEFA telah melakukan pelanggaran regulasi Financial Fair Play (FFP).

Man City terbukti menggelembungkan pemasukan dalam neraca keuangan yang diserahkan antara 2012 dan 2016 kepada Badan Kontrol Keuangan Klub UEFA (CFCB).

The Citizens, julukan Man City, kemudian menerima sanksi berupa larangan tampil di ajang antarklub Eropa pada musim 2020-2021 dan 2021-2022, serta harus membayar denda sebesar 30 juta euro atau sekitar Rp 445 miliar.

Baca juga: Shin Tae-yong Sebut 2 Pemain Anyar Timnas Indonesia Punya Fisik Tangguh

Terkait sanksi itu, pihak manajemen Man City akan melakukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

Kasus pelanggaran FFP Man City bermula pada November 2018 saat rilisnya bocoran sejumlah dokumen dan email yang dirilis oleh Football Leaks, dan diterbitkan majalah asal Jerman, Der Spiegel.

Sejak saat itu, UEFA melalui CFCB melakukan penyelidikan atas Man City.

Di dalam bocoran email dan dokumen yang dipublikasikan Der Spiegel, terdapat bukti adanya campur tangan Presiden FIFA saat ini, Gianni Infantino, dalam melindungi Man City agar lolos hukuman FFP pada 2014.

Baca juga: Manchester City Terkena Hukuman FFP, Kenapa PSG Tidak?

Man City tersangkut masalah saat hasil audit dari tim independen yang ditunjuk UEFA menyatakan bahwa nominal dana dari sponsor masing-masing klub terlalu besar.

Man City melalui pemiliknya, Sheikh Mansour Bin Zyaed Al Nahyan, menggelembungkan dana sponsor (Etihad) agar tidak merugi dan lolos dari hukuman FFP.

Gianni Infantino yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Jendral UEFA, menurut Football Leaks, menjadi orang di balik skandal FFP Man City.

Hal ini didasarkan pada bocoran email Infantino dan pimpinan Man City, Khaldoon Al Mubarak.

Baca juga: Sejak 2014, Manchester City Sudah Bermasalah dengan Financial Fair Play

Infantino mengatur sedemikian rupa hasil audit keuangan Man City agar klub tidak melanggar aturan FFP.

Selain Man City, laporan Der Spiegel juga mencatut klub kaya lainnya, Paris Saint-Germain (PSG).

Sama dengan Man City, PSG juga melakukan penggelembungan dana sponsor dan berkat bantuan Infantino mereka lolos dari hukuman pelanggaran aturan FFP.

Football Leaks adalah sebuah media yang didirikan pada 2015 oleh seorang pria bernama Rui Pinto.

Baca juga: Dihukum UEFA, Man City Disebut Bakal Sulit Datangkan Pemain Bintang

Kini, Rui Pinto berada di penjara sejak Maret 2019 akibat tuduhan peretasan, sabotase, dan penipuan.

Der Spiegel menyebut terdapat 70 juta dokumen yang diretas dari berbagai klub oleh Rui Pinto sejak tahun 2016. (Bagas Reza Murti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com