Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak 2014, Manchester City Sudah Bermasalah dengan Financial Fair Play

Kompas.com - 15/02/2020, 20:00 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

Sumber Sky Sports

KOMPAS.comManchester City dijatuhi hukuman oleh Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) pada Jumat (14/2/2020) atau Sabtu dini hari WIB.

Manchester City dinilai melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) oleh Badan Kontrol Keuangan Klub-klub UEFA (CFCB).

The Citizens menggelembungkan pemasukan sponsor di dalam neraca keuangan mereka antara 2012 dan 2016.

Baca juga: Hukuman UEFA kepada Man City Untungkan Liverpool?

Akibatnya, Man City dihukum larangan tampil di kompetisi antarklub Eropa untuk dua musim ke depan, yakni pada 2020-2021 dan 2021-2022, serta didenda 30 juta euro atau sekitar Rp 445 miliar.

Sky Sports melansir, klub milik Sheikh Mansour ini kerap bermasalah dengan aturan FFP.

FFP adalah aturan yang membatasi pengeluaran berlebihan dari klub-klub Eropa.

Para suporter Manchester City membawa bendera Juara Inggris saat Man City memastikan gelar juara Liga Inggris 2013-2014 di Stadion Etihad, Manchester, pada 11 Mei 2014.KOMPAS.com/Firzie A. Idris Para suporter Manchester City membawa bendera Juara Inggris saat Man City memastikan gelar juara Liga Inggris 2013-2014 di Stadion Etihad, Manchester, pada 11 Mei 2014.

Setiap klub diharapkan melakukan operasi seusai kemampuan mereka dan memenuhi target titik impas (break event).

Di sisi lain, setiap klub juga harus transparan dalam setiap transaksinya.

Berikut linimasa masalah Manchester City terkait FFP:

Mei, 2014 - Man City dikenai denda 49 juta pounds (sekitar Rp 875 miliar), 32 juta pounds di antaranya ditangguhkan. Hal ini dikarenakan The Citizens gagal memenuhi aturan UEFA Financial Fair Play yang hanya membatasi 21 pemain untuk Liga Champions 2014-2015.

November, 2018 - Majalah Jerman, Der Spiegel, mengutip dokumen milik Football Leaks, yang menerbitkan serangkaian artikel menuduh Man City berusaha menghindari aturan FFP. Berkat ini, Man City pun menuduh Der Spiegel sebagai media yang "jelas dan terorganisir" untuk menodai reputasi mereka.

7 Maret 2019 - UEFA mengumumkan telah meluncurkan penyelidikan formal terhadap dugaan pelanggaran aturan FFP oleh Man City menyusul serangkaian tuduhan baru dari beberapa media.

8 Maret 2019 - Premier League, operator Liga Inggris, mengonfirmasi sedang menyelidiki Man City atas dugaan pelanggaran FFP.

16 Mei 2019 - Kepala Penyelidik Badan Kontrol Keuangan Klub-klub EUFA (CFCB) merujuk kasus Man City ke majelis hakim UEFA setelah kesimpulan penyelidikan.

6 Juni 2019 - Man City mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) untuk kasus FFP.

15 November 2019 - Man City gagal dalam upaya mereka mengeluarkan investigasi UEFA.

14 Febuari 2020 - dijatuhi larangan tampil di kompetisi antarklub Eropa untuk dua musim ke depan, yakni pada 2020-2021 dan 2021-2022, serta didenda 30 juta euro atau sekitar Rp 445 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com