Salah satu polutan organik yang dapat merusak ekosistem perairan adalah limbah deterjen, di mana deterjen termasuk dalam kelas umum senyawa yang disebut surfaktan.
Masuknya deterjen ke perairan melepaskan berbagai materi berupa senyawa-senyawa kimia yang larut dalam air (hidrofil) yang terdiri dari senyawa yang bermuatan negatif.
Hal ini berdampak pada naiknya tingkat pencemaran lingkungan perairan oleh senyawa-senyawa kimia di sekitar pemukiman penduduk termasuk di sungai, yang secara perlahan-lahan akan menyebabkan terganggunya fungsi fisiologis organisme air.
Baca juga: Dampak Buruk Deterjen bagi Lingkungan
Potensi sumber daya ikan yang melimpah menjadikan banyaknya industri budidaya dan pengolahan ikan, mulai dari skala kecil sampai dengan skala besar.
Industri perikanan dapat menghasilkan limbah padat maupun cair yang berpotensi merusak keseimbangan ekosistem perairan.
Selain itu pengolahan air limbah budidaya sisa pakan dan kotoran yang tidak diolah dengan baik pun dapat memicu adanya pencemaran air di sekitar lokasi budidaya.
Baca juga: 4 Parameter Pencemaran Air
Referensi: