Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Limbah dan Pengolahan Air Limbah

Kompas.com - 13/03/2020, 10:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekonologi, serta jumlah penduduk yang bertambah, tentu berpengaruh dengan kebutuhan manusia.

Dari kebutuhan dasar seperti makanan dan sandang hingga kebutuhan materi, menjadi hasil proses industri. Hal ini memunculkan kecenderungan meningkatnya kegiatan yang menghasilkan limbah.

Dalam buku Studi Karakteristik dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik di Kabupaten Magelang (2017) karya Awaludin Setya dkk, limbah yang dihasilkan berupa bahan berbahaya dan beracun (B3) bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, yang di maksud limbah B3 adalah semua bahan, baik padat, cair, atau gas yang berpotensi merusak kesehatan manusia serta lingkungan.

Jenis limbah

Biasanya limbah dibuang ke lingkungan sehingga masalah yang timbul menyebar di lingkungan yang luas. Berikut jenis-jenis limbah, yaitu:

Limbah pemukiman

Limbah pemukiman berupa limbah padat seperti sampah rumah tangga atau limbah cair yang semuanya mencemari lingkungan perairan.

Baca juga: Total, 25 Saksi Diperiksa Terkait Limbah Radioaktif di Tangsel

Air yang tercermar menjadi sumber penyakit menular. Dalam membuang sampah rumah tangga ada baiknya memerhatikan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Tempat sampah jangan sampai menjadi sarang tikus dan lalat.
  2. Tempat sampah jangan sampai menimbulkan bau busuk yang mengganggu kesehatan.

Limbah industri

Kegiatan industri selain untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, juga menghasilkan limbah sebagai pencemar lingkungan perairan, tanah, dan udara.

Limbah industri dapat berupa limbah cair, padat, atau gas yang umumnya termasuk kategori limbah B3.

Limbah pertanian

Limbah pertanian yang paling utama adalah pestisida dan pupuk.

Penggunaan pestisida yang berlebihan, mengkontaminasi sayuran atau buah-buahan hasil pertanian yang menyebabkan keracunan pada konsumennya.

Pemakaian pupuk yang berlebihan akan merangsang pertumbuhan gulma, sehingga menimbulkan eutrofikisai.

Baca juga: Setelah Tak Dipakai, Bagaimana Cara Menanggulangi Limbah Masker? Ini Penjelasan Dinkes

Limbah pertambahan

Limbah pertambangan memerlukan proses lanjutan sebagai pengolahan hasil tambang menjadi bahan yang diinginkan, seperti emas.

Proses penambangan emas memerlukan air raksa, sehingga menghasilkan limbah logam berat cair yang menimbulkan penyakit.

Limbah pariwisata

Sektor pariwisata juga menghasilkan limbah, salah satunya melalui sarana transportasi di laut di mana ada tumpahan minyak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com