KOMPAS.com - Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekonologi, serta jumlah penduduk yang bertambah, tentu berpengaruh dengan kebutuhan manusia.
Dari kebutuhan dasar seperti makanan dan sandang hingga kebutuhan materi, menjadi hasil proses industri. Hal ini memunculkan kecenderungan meningkatnya kegiatan yang menghasilkan limbah.
Dalam buku Studi Karakteristik dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik di Kabupaten Magelang (2017) karya Awaludin Setya dkk, limbah yang dihasilkan berupa bahan berbahaya dan beracun (B3) bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, yang di maksud limbah B3 adalah semua bahan, baik padat, cair, atau gas yang berpotensi merusak kesehatan manusia serta lingkungan.
Biasanya limbah dibuang ke lingkungan sehingga masalah yang timbul menyebar di lingkungan yang luas. Berikut jenis-jenis limbah, yaitu:
Limbah pemukiman berupa limbah padat seperti sampah rumah tangga atau limbah cair yang semuanya mencemari lingkungan perairan.
Baca juga: Total, 25 Saksi Diperiksa Terkait Limbah Radioaktif di Tangsel
Air yang tercermar menjadi sumber penyakit menular. Dalam membuang sampah rumah tangga ada baiknya memerhatikan beberapa hal sebagai berikut:
Kegiatan industri selain untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, juga menghasilkan limbah sebagai pencemar lingkungan perairan, tanah, dan udara.
Limbah industri dapat berupa limbah cair, padat, atau gas yang umumnya termasuk kategori limbah B3.
Limbah pertanian yang paling utama adalah pestisida dan pupuk.
Penggunaan pestisida yang berlebihan, mengkontaminasi sayuran atau buah-buahan hasil pertanian yang menyebabkan keracunan pada konsumennya.
Pemakaian pupuk yang berlebihan akan merangsang pertumbuhan gulma, sehingga menimbulkan eutrofikisai.
Baca juga: Setelah Tak Dipakai, Bagaimana Cara Menanggulangi Limbah Masker? Ini Penjelasan Dinkes
Limbah pertambangan memerlukan proses lanjutan sebagai pengolahan hasil tambang menjadi bahan yang diinginkan, seperti emas.
Proses penambangan emas memerlukan air raksa, sehingga menghasilkan limbah logam berat cair yang menimbulkan penyakit.
Sektor pariwisata juga menghasilkan limbah, salah satunya melalui sarana transportasi di laut di mana ada tumpahan minyak.